Si Mungil Kecambah Pencegah Anemia di Masa Pandemi Covid-19

Dwi Nur Aini Dahlan, Dosen UINSI Samarinda. (Infokaltim.id/Ist).

Oleh: Dwi Nur Aini Dahlan (Dosen UINSI Samarinda)

PENYEBARAN Covid-19 sempat membuat sebagian kalangan kehilangan orang yang disayangi, terlebih pada Juni hingga Juli 2021 lalu. Drastisnya peningkatan Covid-19 menyebabkan hampir semua rumah sakit mengalami kelebihan kapasitas pasien. Meskipun saat ini, Covid-19 tidak lagi tinggi seperti sebelumnya, tapi kewasapadaan diri tetap perlu ditingkatkan mengingat virus memiliki kemampuan bermutasi. Kekhawatiran yang bisa muncul adalah mutasi Covid-19 bisa menimbulkan gejala lebih parah, mekipun telah dilakukan vaksinasi. Dilaporkan pasien Covid-19 banyak yang tidak terselamatkan akibat penyakit bawaan yang diderita oleh pasien tersebut. Selain itu, anemia menjadi salah satu sebab parahnya peningkatan resiko infeksi Covid-19.

Dalam Buku Arisman menyatakan, bahwa anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Hemoglobin memiliki peranan penting dalam menyuplai oksigen ke organ-organ dalam tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, maka fungsi organ menjadi tidak baik khususnya organ pernapasan. Covid-19 memiliki kemampuan dalam merusak rantai hemoglobin, memilih untuk mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi menjadi solusi mudah agar terhindar dari anemia.

Banyak makanan yang kaya zat besi di sekitar kita dengan harga yang ekonomis. Kecambah adalah salah satu sayuran dengan harga ekonomis yang kaya akan zat besi. Kecambah sendiri adalah tumbuhan muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.

Penelitian yang dilakukan Hairunnisa (2016) mengemukakan, kecambah mengandung asam amino essensial seperti liptofan, treonin, fenilalanin, metionin,lisin, leusin, isoleusin dan valin. Mineral yang terkandung dalam kecambah seperti kalsium, besi, magnesium, forfor, potassium, sodium, zink, tembaga, mangan dan selenium. Selain itu pada kecambah juga terdapat vitamin c, thiamin, riboflavin, niasin, asam pantothenik, vitamin B6, folat, kolin, betakaroten, vitamin A dan vitamin E. Laporan Cudderford (1989) mengemukakan, bahwa kandungan vitamin dalam kecambah meningkat hingga 20 kali dari butiran biji sebelum berkecambah.

Selain mencegah dari anemia, kecambah juga memiliki segudang khasiat. Diantaranya adalah membantu melancarkan pencernaan karena kandungan serat yang tinggi, meningkatkan kesuburan, menjaga kesehatan wanita, menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan rambut dan kulit, menurunkan resiko kanker, membantu mengidealkan berat badan,meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan jantung.

Selain kaya akan manfaat karena kandungan gizinya baik, kecambah mudah didapatkan dengan harga yang sangat ekonomis. Kecambah atau biasa dikenal dengan touge juga dapat disajikan dalam berbagai menu makanan sesuai selera mulai dari urap-urap hingga dimasak kuah. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengkonsumsi kecambah!.

*Opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak penulis.