
Infokaltim.id, Samarinda- Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mengungkapkan, pemahaman masyarakat terhadap proses pembangunan belum sepenuhnya dipahamioleh warga Kota Tepian.
Mengapa demikian, dilingkungan Puji bahwa setiap kali turun ke masyarakat selalu mengeluhkan persoalan pembangunan dari fisik saja.
Sebab itu, Puji mengungkapkan hal ini disebabkan kurangnya sosialisai pemerintah terhadap masyarakat, “Karena setiap kali ke warga pasti mengeluh soal jalan dan drainase tapi mereka lupa bahwa ada mekanisme dan kewajiban yang harus dipenuhi, tidak semua anggaran itu diperuntukan ke fisik saja,” pungkasnya, Rabu (08/02/2023).
Biasanya, dirinya juga memberikan pemahaman kepada warga ketika ia melaksanakan reses, bahwa setiap anggaran itu tidak harus fisik, ada kewajiban yang harus ditunaikan dari APBD itu seperti kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan sisanya untuk infrastruktur fisik.
“Mekanisme pembangunan dan anggaran itu juga kita terikat dengan undang-undang, jadi kebanyakan warga berpikir pembangunan infrastruktur terus tapi sumber daya manusia tidak,” pungkasnya.
Oleh sebab itu Politikus Demokrat ini meminta agar Pemkot Samarinda mengiring ke masyarakat atau memberikan pemahaman yang seluas-luasnya terhadap mekanisme pembangunan apa saja kewajiban yang dilakukan setiap anggaran APBD.
“Wali Kota juga harus memberikan pemahaman ke masyarakat, ini loh 10 program unggulan yang dilakukan dimasa pemerintahan ini, realisasi anggaran APBD itu 50 persen ke infrastruktur 50 persen lagi ke SDM, jadi mereka bisa paham.” Pintahnya.
Menurutnya yang paling penting adalah pembangunan SDM, karena kedepan kemajuan Kota Tepian ini tergantung pada proses pembangunan SDM saat ini.
[Ard | Ads]