Sudah Bayar Pajak tapi Bangunan Pasar Tidak Karuan, Kebersihan Diabaikan, Andi Harun Diminta Serius Tangani Masalah Pasar

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno. (Infokaltim.id/Suhardi).

Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Fraksi PDIP DPRD Samarinda, Sutrisno menyebutkan sejumlah pasar di Samarinda mulai dari bangunan hingga penataan belum maksimal dikelola dengan baik oleh pihak Pemkot.

“Pasar-pasar yang salah satu perangsang perputaran ekonomi masyarakat yang dianggap paling fenomenal pertumbuhan taraf hidup masyarakat itu nampaknya banyak persoalan di dalamnya,” ungkap Sutrisno, di Gedung DPRD Samarinda, Senin (01/11/2021).

Lebih lanjut diungkapkan Sutrisno, bahwa banyak pasar yang terlihat dengan konsep penataan dan pembangunannya tidak beraturan dan dikatakan tidak layak.

Menurut Anggota Komisi III DPRD Samarinda itu, bahwa pasar yang merupakan tempat transaksi jual beli untuk meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat itu, banyak yang terlihat kumuh, sampah dimana-mana bahkan limbahnya dibuang ke sungai maupun ke parit-parit umum.

“Harusnya diperhatian secara khusus oleh Pemkot Samarinda, karena mereka sudah membayar pajak atau retribusi yang masuk ke kas daerah. Tapi, banyak bangunan yang kurang layak,” ujarnya.

Dia melihat seperti Pasar Segiri, Pasar Merdeka, Pasar Rahmat, Pasar di Palaran, Pasar Pagi dan pasar lainnya tidak tertata dengan baik, jalan becek, limbah dibuang sembarangan, pemotongan hewan pun terlihat tidak karuan.

“Kewajiban setiap pedagang sudah dibayar harusnya di diurus oleh Pemkot, petakan sempit, kumuh, becek, banjir, konsep bangun harus lebih baik, jangan asal-asalan,” tegasnya.

Banyak pasar yang perlu perhatian dari Pemerintah, disebutkan Sutrisno, bahwa mulai dari kebersihan dan penataan petak bagi pedagang belum tertata dengan baik.

“Terlihat tidak layak untuk berjaualan, limbahnya juga banyak, pemotongan ayam, ikan menimbulkan bau tidak sedap, kotoran dibuang ke sungai,” keselnya.

Menurutnya banyak pasar yang dibangun oleh Pemkot Samarinda hanya menggugurkan kewajiban proyek saja, untuk memenuhi laporan pertanggung jawaban saja, tapi tidak untuk penataan fasilitas dan kebersihan.

“Pertubuhan ekonomi yang paling besar itu di pasar, pemerintah harus memperhatikan sarana prasarana, pembenahan, jangan hanya buat laporan pertanggung jawaban saja tapi kualitas pembangunan diabaikan,” terangnya.

Dia mengharapkan pasar menjadi tulang punggung roda perekonomian warga Samarinda, maka perlu diperhatikan kebersihannya dan penataan, jika tidak penyakit akan timbul diberbagai pasar-pasar, karena sampah, limbah dan bau tidak sedap masih banyak dirasakan pada pasar-pasar di Kota Tepian ini.

[Sdh | Ads]