Infokaltim.id, Samarinda – Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) menggelar Diskusi Invensi dengan menghadirkan narasumber dari Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Muhammaad Akhyar Adnan dengan mengusung tema “Literasi Pengelolaan Dana Haji” di Aula Gedung E Lantai 4 , Senin (04/07/2022).
Dengan adanya Diskusi invesnsi ini, Muhammad Akhyar Adnan menyampaikan, bahwa tujuannya untuk menjelaskan kepada masyarakat peran serta fungsi dari lembaga BPKH ini, sehingga kebingungan masyarakat terkait investasi dana haji dapat terjawab melalui diskusi kali ini.
“Kami ingin menepis segala stigma yang ada di masyarakat terkait berita hoaxs yang beredar. Tentu Mahasiswa serta audiensi yang hadir bisa melanjutkan point penting yang di sampaikan untuk menjawab segala kebingungan masyarakat,” jelasnya.
Muhammad juga menjelaskan, bahwa dana yang selama ini di investasi ke BPKH masih aman dan liquid sehingga apabila ada kebingungan bisa langsung berkunjung ke web BPKH guna melihat secara langsung tabungan haji dari setiap calhaj.
“Kami juga sudah di Audit oleh BPK dan Alhamdulillah sudah 4 kali berturut-turut mendapat opini WTP tertinggi dan terbaik, sehingga kami memilih kampus karena tempatnya orang terpelajar sehingga bisa membantu untuk menyebarnya ke masyarakat ,” pungkasnya.

Dia juga menambahkan, bahwa terdapat perbedaan antara Kemenag dan BPKH , yaitu Kemenag dengan tugas dan fungsinya untuk mengatur keberangkatan jamaah haji sampai pulang ke Tanah Air, sedangkan BPKH merupakan lembaga pengelolan dana haji yang sejauh ini terpercaya di Indonesia.
“Ini merupakan 2 hal yang berbeda antara tupoksi kerja dari Kemenag serta BPKH, tugas kami menjaga agar dana ini tetap tumbuh dan aman sehingga kami punya asas agar dana ini tetap terjaga dan bekerjasama dengan Bank Syariah yang tidak teraviliasi riba ,” tegasnya.
Kemudian, Dia Juga menyinggung terkait dana Kemaslahatan yang sebagian masyarakat Kaltim belum mengetahuinya, bahwa ada sekitar 3 Milayar dana ini yang belum di manfaatkan, sehingga dalam penggunaanya hanya 9 persen.
“Jika masyarakat Kaltim tidak mau mengajukan proposal, maka akan di gunakan oleh provinsi yang lain.Jadi silahkan ajukan ke lembaga Kami dan kami akan proses sesuai porsinya,” tutupnya.
Diskusi Invensi tersebut turut di hadiri Wakil Rektor UMKT, Suwono, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim Kyai Suyatman serta sejumlah Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se Samarinda seperti sekolah SD, SMP, SMK Muhammadiyah se Samarinda dan PDM, PCM se Samarinda serta Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Kaltim, PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim, PW Nasyiatul Aisyiayah Kaltim, PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kaltim, PW Tapak Suci Kaltim, Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Kaltim dan DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kaltim.
[Asg|Sdh]