Wujudkan Visi Misi Smart City, Pemkab Kutim Bakal Bangun BTS di 37 Desa pada 2022 Mendatang

Kepala Diskominfo Kutim, Ery Mulyadi. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Salah satu program kerja Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur yang tertuang dalam visi misi, bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi menjadi penting untuk dibangun.

Sebab, diera globalisasi kemajuan teknologi dan komunikasi menjadi hal penting untuk didorong pembangunannya agar akses layanan komunikasi seluruh masyarakat Kutai Timur (Kutim) harus tersambung secara keluruhan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Perstik Kutim, Ery Mulyadi mengatakan, upaya menyuksesma visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim dibidang informasi yaitu menjadikan Kutim sebagai kota smart city, sehingga pihaknya membangun sejumlah infrastruktur jaringan terintegrasi dengan menargetkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di 56 lokasi yang tersebar di 37 desa di Kutim.

“Berdasarkan rancangan dan target, pembangunan akan dimulai pada Februari 2022 ditargetkan juga akan rampung,” ungkap Ery, Kamis (18/11/2021).

Sehingga 37 desa yang tersebar di berbagai kecamatan tersebut, kata Ery, dapat menikmati akses jaringan telekomunikasi dan internet, karena era modern ini diperlukan pembangunan infrastruktur komunikasi.

Target pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika berupa tower sebagai akses atau terhubungnya jaringan internet, diungkapkan Ery, pihaknya telah menargetkan pada 2022 mendatang Kabupaten Kutim sudah merdeka dari signal.

“Semua desa akan terhubungan akses internet, semha bisa merdeka, tidak ada lagi desa yang kesusahan jaringan,” ungkapnya.

Pasalnya, kepastian Kutim merdeka signal itu, dikatakan Ery, bahwa pihaknya mendapatkan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun BTS di 56 lokasi yang tersebar pada 37 desa

“Ada pembangunan batu dan penguatan signal, kami tinggal mengcover yang belum tersentuh, 1 desa bisa dibangunkan 2 hingga 3 BTS, di akhir tahun semua desa ditargetkan sudah terlayani,” kata Ery.

Selain itu, Ery menyebutkan, Dinas Kominfo Kutim juga telah membuka layanan call center 112, bertujuan untuk melayani panggilan darurat bagi masyarakat Kutim yang memerlukan respon cepat tanggap semisal kebakaran, tindak kriminal ataupun ambulans.

“Layanan itu kami bersinergi berbagai pihak instansi seperti kepolisian, rumah sakit, hingga damkar,” sebutnya.

Diketahui, bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Kutim untuk merealisasikan program kerja yang tertuang dalam visi misi itu, pihaknya telah mengandeng salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan jaringan telekomunikasi yaitu PT. Comtelindo.

Hal itu, menunjukan bahwa Pemkab Kutim berupaya mewujudkan Kutim merdeka singnal, blank spot akan diberantas melalui pembangunan BTS di sejumlah desa yang dianggap belum tersentuh jaringan sedikitpun.

[Sdh | Ads]