Tekan Angka Kemiskinan Bupati Siapkan Program 50 juta per-RT

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. (Infokaltim.id/Ainur).

Infokaltim.id, Sangatta- Kemiskinan merupakan musuh kita bersama, menurut data Pada 15 Juli 2021, Badan Pusat Statisitik (BPS) merilis laporan bahwa pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk Indonesia berstatus miskin. Tingkat kemiskinan Maret 2021 ini sedikit turun dari September 2020 namun masih lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi pada September 2019. 

Jika dilihat berdasarkan jumlah orang miskin, sejak September 2019 (kemiskinan terendah yang pernah dicapai Indonesia), jumlah orang miskin meningkat sebesar 1,12 juta individu dengan peningkatan terbesar terjadi di wilayah perkotaan sebesar 1 juta dan perdesaan sebesar 120 ribu orang. 

Untuk itu kosentrasi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui kebijakan kepala daerah juga konsen menekan angka kemiskinan di wilayah ini. Salah satunya yakni melalui program Rp 50 juta per-RT.

Program yang dijadikan upaya pemerintah daerah untuk mengatasi persolaan kemiskinan di Kabupaten Kutim. Salah satu sasarannya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDA).

Untuk kewaspadaan, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mewanti-wanti sejak awal agar program dimaksud benar-benar dilaksanakan tepat sasaran. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan angka kemiskinan dapat semakin berkurang.

“Jangan sampai bantuan itu salah sasaran, sehingga angka kemiskinan di Kabupaten ini (malah) tidak berkurang,” tegas Ardiansyah, Jum’at (19/11/2021).

Selain program itu, Ardiansyah Sulaiman juga meminta program-program yang bisa mendongkrak perekonomian yang ada, seperti ia menyambut baik  rencana program yang bakal dilakukan Pemerintah Kecamatan Kaubun. Yakni program “one village one product” di 8 desa se-Kaubun. Dia berharap program ini dapat mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat.

Satu hal yang digaris bawahi Ardiansyah adalah jangan sampai program sudah berjalan, ternyata masih ada masyarakat yang masuk dalam catatan data kemiskinan. Sebab meningkatnya taraf ekonomi, sambung Ardiansyah merupakan agregat yang harus di dicapai pemerintah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di tengah masyarakat.

“Dengan catatan mereka (masyarakat, red) juga harus ikut terlibat di dalamnya,” ungkapnya.

[Anr | Sdh | Ads]