Oleh : Afita Nur Hayati, (Kabid Kader PW Nasyiatul Aisyiyah, Bekerja di IAIN Samarinda)
Ramadan dalam hitungan hari akan segera berlalu, artinya kita sudah berada di penghujungnya. Pasti akan ada kerinduan ketika berpisah dengannya. Sudahkah kita melakukan salah satu amalan penting sebelum meninggalkannya? Ya, zakat menjadi salah satu menu wajib dalam sebulan kita berinteraksi dengan bulan suci ini. Kenapa Sang Khalik mengharuskan umatnya untuk berzakat ya?
Ternyata dengan zakat kita bisa tumbuh, berkembang, dan bertambah. Apa yang tumbuh? Apa yang berkembang dan bertambah? Yaitu harta, Alhamdulillah ya. Sama seperti tanaman. Dimulai dari benih yang kita semai, Karena memupuknya atau menaruhkan pada tanah yang tepat dan rutin menyiramnya, tanaman akan tumbuh dan berkembang. Kemudian kita memetik daunnya yang paling bawah agar cepat berbuah. Begitu pula, Sang Pencipta inginkan dari harta kita. Harta yang masih ada dan kita nikmati menjadi harta pembawa keberkahan bagi diri dan juga orang lain.
Zakat menjadi penyubur harta, sebab ada kebiasaan baik yang terus dilakukan maka limpahan pahala berlipat pun akan terus mengalir bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Jika tanaman sudah tumbuh dan berkembang maka itu tanda kesuburan, mulai akarnya sudah kuat mengakar, maka akan mampu menopang batang, dahan, ranting dan daun-daunnya bahkan buah-buahan. Begitupun sebaliknya, bakal dirasakan oleh manusia yang loyal terhadap hartanya untuk dikeluarkan kepada orang yang berhak menerimanya, bakal kokoh berkah kehidupan dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu, dengan berzakat bisa memberikan ketenangan, ibarat mencuci baju yang setelah dikenakan, maka kotoran-kotoran yang mungkin menempel di baju akan hilang dan baju kembali bersih. Demikian juga halnya ketika mengeluarkan zakat. Ada suasana hati yang bebas dari kegelisahan. Menjalani hidup tanpa was-was. Karena hak milik orang lain sudah dikeluarkan sesuai ketentuan yang disyariatkan, maka yang dinikmati adalah murni hak sendiri. Jiwa merasa aman dan nyaman karena salah satu rukun Islam telah ditunaikan. Zakat menjadi salah satu jalan memanusiakan sesama manusia dan bentuk kesyukuran kepada Tuhan
Sebegitu dasyatnya kegunaan zakat bagi kehidupan, padahal hanya dua setengah persen dari total penghasilan yang dimilik untuk dikeluarkan. Ringan bukan? So, mari bersama-sama membersihkan harta kita dengan zakat fitrah, agar ibadah selama Ramadan menjadi semakin berkah, Jangan lupa tambah dengan zakat maal. Lengkapi dengan zakat penghasilan. Ketika sudah masuk ketentuan agama bagi kita untuk mengeluarkan zakatnya, Badan dan lembaga amil siap membantu untuk menghitung dan menyalurkannya. Semoga dengan menunaikannya kita bisa mensucikan diri dan kembali fitrih untuk bekal di kehidupan yang lebih hakiki.
*Opini ini sepenuhnya tanggungjawab pihak penulis