Infokaltim.id, Bontang- Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Yusuf, menghadiri Rapat Lintas Sektor Bidang Kesehatan di Kecamatan Bontang Selatan, Selasa (1/10/2024), khususnya untuk Puskesmas Bontang Selatan II. Dalam rapat tersebut, berbagai kendala di sektor kesehatan disampaikan, termasuk kebutuhan ember nyamuk wolbachia yang merupakan bagian dari program pengendalian demam berdarah dengue (DBD).
Menanggapi hal tersebut, Yusuf menekankan pentingnya memasukkan kebutuhan fasilitas kesehatan dalam usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Apa yang dibutuhkan terkait kesehatan harus dimasukkan dalam usulan Musrenbang agar bisa terealisasi,” jelasnya.
Yusuf menyatakan bahwa sebagai wakil rakyat, DPRD dapat membantu merealisasikan program-program kesehatan yang diusulkan dalam Musrenbang. Salah satunya adalah program nyamuk wolbachia, yang sudah terbukti membantu menekan angka kasus DBD di Bontang sejak diluncurkan pada Oktober 2023.
Bontang sendiri menjadi kota kedua di Indonesia yang menerapkan program nyamuk ber-Wolbachia, setelah Semarang, dan menjadi yang pertama di Kalimantan Timur. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan penyakit DBD yang kerap menjadi ancaman serius bagi masyarakat Bontang.
“Sebagai wakil rakyat, kami siap membantu merealisasikan program kesehatan ini melalui jalur Musrenbang, demi menekan angka DBD di Kota Taman,” ujar Yusuf.
Angka DBD di Kota Bontang cukup tinggi, mengingat DBD merupakan endemic di Kota Bontang. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bontang melakukan upaya pencegahan DBD melalui penyebaran nyamuk wolbachia di Tahun 2023 lalu. Hasilnya, di 2024 ini, penurunan jumlah kasus DBD dinilai cukup signifikan. Jika dalam setahun kasus DBD bisa mencapai ribuan, di 2024 ini, hasil rekapitulasi kasus penderita DBD sejak Januari hingga September mencapai 424 kasus, dengan satu kasus berujung kematian akibat penyakit DBD.
[Ryu|Adv DPRD Bontang]