Infokaltim.id, Samarinda – Peristiwa longsornya jalan kembali terjadi di jalur vital penghubung Samarinda dan Balikpapan.
Kali ini, kerusakan terjadi di Kilometer 28, Desa Batuah, Kutai Kartanegara, akibat pergerakan tanah yang cukup signifikan.
Kerusakan tersebut memicu kekhawatiran, mengingat jalur ini merupakan akses utama masyarakat dan jalur logistik penting di Kalimantan Timur.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menanggapi kondisi ini dengan mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan cepat dan terkoordinasi.
“Ini bukan sekadar jalan biasa, ini urat nadi transportasi Kaltim. Jika dibiarkan, bisa berdampak pada berbagai sektor, terutama keselamatan pengguna jalan,” tegas Reza, Selasa (29/4/2025).
Ia menyebut perlunya evaluasi mendalam terkait kondisi tanah dan drainase di area tersebut.
Selain itu, Reza menyoroti dampak perubahan tata guna lahan dan meningkatnya aktivitas truk tambang sebagai faktor yang turut memperparah situasi.
“Perubahan lahan dari hutan menjadi tambang membuat wilayah ini rentan. Ini harus ditangani secara serius,” ujarnya.
Komisi III DPRD Kaltim pun mendorong instansi teknis untuk melakukan investigasi menyeluruh demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
DPRD juga menyatakan siap memperjuangkan anggaran pemulihan dan memperkuat sinergi antar lembaga terkait.
“Jalan strategis seperti ini harus dijaga. Kami akan terus memantau agar akses masyarakat tetap aman dan berfungsi optimal,” tutup Reza.
[anr|anl|adv]