Bahas Insentif Guru Honorer, Komisi IV DPRD Samarinda Sambangi Disdikbud Balikpapan

Suasana rapat antara jajaran Komisi IV DPRD Samarinda dengan pihak Disdikbud Balikpapan. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Balikpapan- Jajaran Komisi IV DPRD Samarinda melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan membahas pembiayaan insentif guru-guru honorer pada  Senin (20/06/2022).

Kunker tersebut dipimpin langsung Ketu Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. Dia menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan kunker ke Disdikbud Balikpapan untuk menggali informasi terkait dengan pihak Pemkot Balikpapan setiap tahun mampu memberikan insentif terhadap grur honorer.

“Karena itu, kami ingin mengetahui sumber pendanaan dan mekanisme, karena di Samarinda memang belum sepenuh guru diberikan insentif,” tuturnya.

Kerana, kata Puji, pihak Pemkot Balikpapan juga ke depan akan menambah besaran insentif guru honorer.

“Rencana penambahan insentif akan diberlakukan bagi seluruh guru dari setiap jenjang mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP),” sebutnya.

Insentif guru itu, disebutkan Puji pihak Pemkot Balikpapan menaikan berkisar Rp 500 ribu menjadi Rp 750 ribu.

Sesi foto bersama usai rapat.

Rencana ini dilakukan, kata Puji, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang ada sesuai dengan visi Walikota Balikpapan. Rencana ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang ada sesuai dengan visi Walikota Balikpapan.

Sekretaris Disdikbud Balikpapan, Guntoro mengungkapkan, pihaknya juga tengah berencana memberikan program beasiswa kepada guru yang tidak linier.

Hal itu dilakukan, kata Guntoro untuk menyikapi persoalan penghapusan insentif bagi guru honorer yang ijazahnya tidak linier sejak dua tahun terakhir.

Program ini akan diberikan kepada seluruh guru di jenjang pendidikan SD hingga SMP, termasuk guru yang mengajar di sektor non formal.

“Kita berusaha agar guru-guru kita yang tidak linier, supaya kesejahteraannya juga dapat direalisasi”.

Dinas Pendidikan Balikpapan berencana akan menyediakan 50 kuota dalam program beasiswa guru non linier setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada guru di Balikpapan yang tidak linier.

“Agar dapat meraih jenjang S1 sesuai dengan jurusan pendidikan yang disyaratkan,” tuturnya.

[Ard | Ads]