Banjir Bandang Melanda Pulau Adonara -Flotim, Puluhan Warga Dilaporkan Meninggal Dunia

Kerusakan akibat banjir bandang di beberapa desa di Pulau Adonara

Infokaltim.id, Samarinda- Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia, kini datang dari Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusat Tenggara Timur (NTT) tepat di Pulau Adonara terjadi banjir bandang  pada 4 April 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Banjir bandang yang terjadi meliputi 4 kecamatan meliputi, Kecamatan Adonara Timur Kelurahan Waiwerang dan  Desa Waiburak, Kecamatan Ile Boleng Desa Nelelamadike, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Berdasarkan laporan pihak pemerintah Kabupaten Flotim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan hasil sementara akibat banjir bandang tersebut menimbulkan korban jiwa sekitar  orang diantaranya 270 orang dengan jumlah 69 korban meninggal dunia, puluhan korban lainnya masih dalam pencarian.  Sementara kerugian material atau kerusakan rumah sekitar 120 lebih kepala keluarga dan infrastruktur jalan dan 3 jembatan penghubung antara desa hanyut terbawa banjir serta  satu unit SPBU rusak parah di kawasan Riang Muko.

Selain itu, di korban banjir di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang sementara ini dilaporkan sekitar 170 warga mengungsi di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Flotim tepat di Kampus 2. Berbagai pihak relawan salah satunya ibu-ibu majelis taklim Masjid Jami Lamahala melakukan aksi dengan mengantarkan makanan hingga membuka dapur umum untuk para korban banjir tersebut.

Warga Sedang melakukan evakuasi dan pencarian korban pasca banjir bandang di Pulau Adonara tepat di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang

Sedangkan sedikitnya 256 korban banjir sedang mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike. Saat ini Bupati dan Wakil Bupati dan pihak pemerintah daerah terjung langsung di beberapa desa yang terendam banjir.

“saat ini kami melakukan koordinasi yang intens dengan pihak pemerintah desa yang terdampak banjir untuk memastikan warga yang membutuhkan bantuan, dan kami juga sedang mengkomunikasikan dengan pemerintah provinsi NTT dan pusat terkait penanganan korban banjir di Flotim ini” ujar Antonius H.G Hadjon selaku Bupati Flotim, Senin, (05/4/2021)

Laporan dari berbagai pihak  dan media bahwa akibat timbulnya banjir yang sangat mengejutkan bagi warga Adonara adalah selama 3 hari terakhir intensitas hujan terpantau deras sehingga menimbulkan luapan air kali yang berada diantara desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang meluap ditepi kanan dan kiri air kali tersebut sementara air laut sedang pasang. Hal ini mengakibatkan luapan air yang deras, gelondongan kayu hingga bebatuan terbawa arus banjir badang tersebut hingga menghancurkan rumah, hingga infrastruktur lainnya.

Kendati demikian, banjir bandang disertai tanah longsong yang dianggap warga setempat pertama kali melanda Pulau Adonara tersebut, kini terpantau berbagai relawan dan pihak pemerintah sedang melakukan relokasi pengungsian warga, namun bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian dan tempat tidur (kasur) dan kantong jenazah belum tersedia. Sementara peralatan untuk pencarian korban yang hilang masih menggunakan peralatan seadanya dengan cara warga bergotong royong mencari korban disekitaran pada pundi-pundi reruntuhan bangunan rumah dan timbunan tanah longsor.

[SD]

Info Terbaru: