Infokaltim.id, Bontang– Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi fokus utama dalam rencana kerja (renja) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang. Berbagai inovasi pun dilakukan oleh Bapenda Bontang untuk mendongkrak PAD daerah.
Beberapa inovasi yang dilakukan Bapenda di antaranya Si Janda Manis alias Sistem Jaringan Data Berbasis Geospasial, Bapenda Etam, dan memperluas chanel pembayaran non tunai pajak dan retribusi daerah melalui VA dan QRIS.
Selain inovasi, dalam rangka fokus peningkatan PAD, Bapenda Bontang juga menata ulang database wajib pajak. Dikatakan Kepala Bapenda Bontang, Rafidah bahwa pihaknya melakukan pemutakhiran database wajib pajak, pemasangan peta bidang persil, pemetaan objek pajak melalui foto udara (foto grametri).
“Kami juga melakukan profiling data wajib pajak,” jelas Rafidah pada saat acara di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang beberapa waktu lalu.
Penghapusan pitung, lanjut Rafidah, dilakukan juga dengan melakukan identifikasi dan klasifikasi data piutang pajak, validasi data wajib pajak. “Upaya penagihan dan relaksasi pajak daerah juga kami lakukan,” ujarnya.
Rafidah juga menuturkan pihaknya berupaya menggali potensi pajak potensial dengan melakukan uji potensi, melakukan penyisiran objek pajak baru, dan dilakukan penyesuaian nilai jual objek pajak dan nilai pajak lainnya.
“Makanya dalam rapat internal ada arahan wali kota untuk menaikkan NJOP jalan yang sudah diperbaiki,” pungkasnya.
[Ryu|Adv Diskominfo Bontang]