Basri Rase Pimpim Apel Siaga Cegah Karhutla yang Digelar Serentak se-Kaltim

Apel Siaga Serentak Pencegahan Kebakaran Hutan & Lahan di 10 Kabupaten, Kota & Provinsi Kalimantan Timur.(Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Bontang– Wali Kota Bontang Basri Rase memimpin Apel Siaga Serentak Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di 10 Kabupaten Kota Provinsi Kalimantan Timur. Apel digelar di Mako Polres Bontang pada Kamis (22/06/2023), dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bontang Najirah, jajaran Forkopimda.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang membacakan Amanat Gubernur Kalimantan Timur. Dikatakannya, kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan merupakan permasalahan rutin yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya pada musim kemarau yang perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama untuk mengatasinya.

Berdasarkan data Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kaltim-Kaltara, ada 373 hektare luas karhutla di Kaltim selama 2022, titiknya menyasar 168 hutan dan 206 area penggunaan lain (APL).
“Kaltim masuk urutan ke-24 di Indonesia tingkat kasus karhutla,” terang Basri.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan pada tanggal 13 Mei 2023 mendeteksi 30 titik panas (indikator awal kebakaran hutan dan lahan) tersebar di Provinsi Kalimantan Timur.

“Untuk itu, semua pihak diminta waspada agar jumlah titik panas tidak bertambah. Ini menunjukan meski Kalimantan Timur masih memiliki hotspot atau titik panas api, karenanya kita tidak boleh lengah dan harus terus waspada untuk menjaga wilayah Kalimantan Timur terutama dengan adanya pembangunan wilayah IKN di Kalimantan Timur,” ajaknya.

Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial, ekonomis, ekologis, politis, baik pada skala nasional, regional (asean) maupun global (perubahan iklim dan pemanasan global) yang beresiko sangat merugikan bagi daerahnya dan negara.

Dan sebagaimana yang diketahui bersama bahwa wilayah Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan terutama disebabkan oleh faktor manusia, maka perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangannya.

“Oleh karena saya sungguh berharap besar melalui Apel Siaga ini kita terus membangun upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan melalui kerjasama dan keterlibatan antara kementerian/lembaga baik pusat maupun daerah. Sinergi itu dilakukan antara KemenLHK, TNI, Polri, BNPB, dan satgas-satgas Provinsi,” ungkapnya.

Amanat tersebut juga mengajak dan mendorong agar semua stakeholder terkait karhutla di Kalimantan Timur untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian karhutla berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, operasi udara yang meliputi patroli udara, water bombing, pembuatan hujan buatan/teknologi modifikasi cuaca (tmc), dan operasi darat yang meliputi patroli mandiri dan pemadaman dini.

“Semoga upaya kita semua dalam program ini mampu mengawal dan menjaga Kalimantan Timur sebagai paru-paru dunia yang saat ini telah ditunjuk sebagai ibukota nusantara sekaligus mendapatkan berbagai apresiasi dan penghargaan dari pemerintah pusat dan dunia, seperti program FCFP Carbon Fund yang telah kita petik hasilnya bersama-sama,” pungkasnya.

Apel dilanjutkan dengan zoom bersama.

[Ryu | Anl | Adv Diskominfo Bontang]