Infokaltim.id, Samarinda- Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Samarinda dinilai belum maksimal datangkan pendapatan asli daerah (PAD), karena hingga saat ini kerap disuntuk dana segar, namun dikelola tidak berkembang.
Oleh karena itu, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Miranda Putri meminta Bank BPR agar memilik program kerja yang dapat menyesejahterakan masyarakat lewat pemberdayaan dan dilain sisi dapat mendatangkan PAD.
Begitupun, Novi Miranda menyoroti sejumlah pucuk pimpinan Bank BPR Samarinda dinilai tidak profesional dalam bekerja, karena isu yang berhembus pihak BPR sedang berkonflik diinternalnya.
“Sekarang ini sudah saatnya untuk bekerja keras, kreatif, inovatif menyesuaikan perkembangan bisnis yang ada. Kalau masih polemik diinternal kapan kerjanya,” ungkap Novi di Gedung DPRD Samarinda, Senin (08/11/2021).
Dia memita Wali Kota Samarinda, Andi Harun turun tangan menyelesaikan persoalan ditubuh Bank BPR ini, karena dia menilai jika dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan persuahan tidak berkembang.
“Mungkin juga dengan masalah itu Bank BPR tidak berkembang, berjalan ditempat, yang jelas rugi kita semua tidak ada pemasukan lewat PAD,” tegasnya.
Menurutnya, polemik itu segera diselesaikan secara baik, agar ke depan Bank itu memaksimalkan pelayanannya kepada nasabah.
Politikus PAN itu mengatakan, selama ini Bank BPR kerap disuntik dana segar, namun tidak berkontribusi banyak terhadap pendapatan PAD Samarinda, namun yang ada adalah kerugian semata.
“Kami berharap harus ada kesiapan manajemennya harus bersatu agar peningkatan ekonomi dapat berkembang melalui Bank BPR itu,” harapnya.
[Sdh | Ads]