Disdikbud Kutim Permudah Pendataan Sapras Sekolah dengan Penggunaan Aplikasi Opasinana

Ilustrasi satuan pendidikan yang menggunakan aplikasi online di sekolahnya.(Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Operasi Sistem Informasi Sarana dan Pra Sarana (Opasinana) merupakan aplikasi yang digunakan dalam dunia pendidikan.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) Mulyono melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah, Muhammad Ilham.

“Disdik sudah lama menerapkan digitalisasi atau aplikasi Opasinana dalam pendataan sapras di satuan pendidikan yang ada di Kutim,” ujarnya, Jumat (07/07/2023).

Pria yang akrab disapa Ilham itu mengaku bahwa aplikasi tersebut sangat berguna, dan dapat diaplikasikan pada semua jenjang sekolah di Kutim.

Ilham mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan percobaan pada tingkat SMP terlebih dahulu. Selanjutnya akan dikembangkan lagi untuk tingkat SD maupun TK.

“Aplikasi ini sebagai trobosan dalam dunia pendidikan, karena sangat memudahakan dan efektif, baik untuk sekolah maupun pemerintah daerah (pemda),” ungkapnya.

Pemerintah bisa memantau langsung untuk mengetahui kondisi sekolah dan seberapa parah kerusakannya, cukup hanya membuka aplikasi tersebut.

“Jadi tiap sekolah harus menyiapkan semacam profil mereka. Termasuk mengenai aset lahan yang dipakai,” ujarnya.

Jika ada persoalan terkait aset maupun sarana dan prasarana sekolah dapat diketahui kejelasan status dan kondisinya.

Dalam aplikasi inipun ada fitur profil sekolah untuk mengunggah berkas status tanah.

“Jadi, kita bisa tahu status tanah tersebut. Begitu pula kondisi sarana dan prasarana seperti toilet, ruang kelas, pagar dan lainnya,” jelasnya.

Selain itu, Ilham yang merupakan pembuat aplikasi menyebut bahwa peta sekolah beserta tata letak bangunan juga ditampilkan dalam Opasinana.

Begitu pula dengan perizinan dan legalitas status tanah sekolah sehingga dapat lebih mudah dalam mengajukan usulan pembangunan Sarana dan Prasarana sekolah.

“Sehingga mudah dipantau. Perencanaan pembangunan pendidikan pun dapat lebih rapi dan tepat sasaran nantinya,” ujarnya.

[Anr|Ard|Kominfo Kutim]