Disebut Tak Layak, Laila Minta PUPR Hadirkan Tenaga Ahli dan Berlisensi Tinjau Langsung ke Pasar Pagi

Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah di ruang kerjanya.(Infokaltim.id).

Infokaltim.di, Samarinda- Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Laila Fatihah minta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda matangkan rencana pembangunan ulang Pasar Pagi.

Menurutnya rencana tersebut terkesan terburu-buru, sebab pemkot tetap optimis memindahkan pada pedagang pada bulan November 2023 mendatang.

“Kalau memang yakin mau memindahkan para pedagang, setidaknya mereka ini harus dicarikan tempat yang memang layak. Jangan hanya sekadar pindah saja,” ujar Laila.

Laila juga menuturkan bahwa pemkot melalui instansi terkait harusnya paham betul terkait tempat berdagang yang memang layak untuk relokasi.

“Nah sementara yang layak itu di mana, kalau misal kita duduk untuk berdiskusi bersama membicarakan tempat layak itu seperti apa,” terangnya.

Seperti yang beredar di media massa, banyak pihak yang berpikir bahwa para pedagang menolak keras pembangunan ulang pasar pagi ini, padahal tidak.

“Kita beranggapan mereka menolak. Padahal mereka tidak menolah, tidak ada kata penolakkan, hanya saja mereka meminta waktu untuk mengembangkan ekonomi,” bebernya.

Laila menjelaskan bahwa selama delapan bulan ini para pedagang baru saja memulai pertempuran dalam geliat ekonomi.

“Kemudian mendapatkan statmen bahwa pasar itu tidak layak. Ini langsung membuat para pengujung langsung takut untuk ke sana, karena kata tidak layaknya ini tadi,” tegasya.

Selain itu, ia juga meminta harusnya yang mengeluarkan statmen ‘tidak layak’ terkait kondisi bangunan ini dari yang ahli dibidangnya.

“Harusnya yang berkompeten dan memiliki lisensi bagi analisis tentang kelayakan bangunan. PUPR atas dasar apa mengatakan tidak layak,” jelasnya.

[Anr|Anl|Ads]