Infokaltim.id, Kukar- Program klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kukar, kini mulai merencanakan pembinaan kepada pemuda disabilitas dalam mengembangkan usahanya.
“Perkembangan di tahun ini menambah sasaran kami yaitu para pemuda disabilitas,” ucap Kabid Kewirausahaan Kepemudaan dan Kepramukaan, Dispora Kukar, Aji Ali Husni, Kamis (28/10/2021).
Hal yang mendasari program ini harus diwujudkan ialah, bahwa selama ini pemuda disabilitas masih belum mendapatkan ruang yang besar untuk mengembangkan wirausahanya.
“Kami yakin bahwa mereka yang disabilitas pun memiliki kemampuan lebih dibandingkan kita, ada hal-hal yang mereka miliki yang bisa kita bantu kembangkan,” sambung Ali.
Rencananya, bakal direalisasikan dengan anggaran perubahan tahun 2021 ini. Mereka akan menyelenggarakan pelatihan untuk membantu membangkitkan semangat kewirausahaan yang dimiliki teman-teman disabilitas.
“Kedepannya kita akan selalu memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan secara teknis yang memang mereka geluti dan sesuai kemampuan mereka,” jelasnya.
Klinik WPM sendiri telah didirikan oleh Dispora dari tahun 2019 lalu dan telah membina sekitar 1.257 orang pengusaha muda. Sejak saat itu, Dispora sering kali menyelenggarakan berbagai pelatihan dan pendampingan.
“Tahun ini kita coba memfasilitasi mereka dengan pemberian alat penunjang untuk kegiatan usaha mereka,” sebutnya.
Fasilitas yang bakal Dispora sediakan adalah konseling dan pendampingan dari tenaga ahli. Pihaknya juga akan jemput bola untuk memenuhi permintaan para pemuda yang minta untuk diberikan konseling dan pendampingan usaha.
Dispora juga bakal memberikan peralatan penunjang. Karena ada beberapa pengusaha muda yang telah dibina selama satu tahun terakhir. Alat yang diberikan pun diberikan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tenaga ahli Dispora.
“Direkomendasikan untuk menerima peralagan penunjang usaha. Karena wirausaha sendiri harus memiliki motivasi menyediakan alatnya sendiri. Tapi saat ini kita hanya memberikan peralatan penunjang, semacam stimulan,” ungkap Ali.
Ali berharap, kedepannya pun akan terus bertambah angka pengusaha muda yang akan dibantu klinik WPM sebagai penunjang usaha mereka. “Memang tahun ini sedikit, hanya sembilan orang yang akan kita bantu setelah dilakukan verifikasi tim tenaga ahli yang kami miliki. Ada yang bergerak di bidang kuliner, kosmetik, penjualan online, dan ada juga yang berjualan di warung,” ujarnya.
Untuk permodalan, sejak didirikannya klinik WPM, Dispora telah bekerjasama dengan beberapa Bank yang ada di Tenggarong. Pihak bank sudah menunggu pelaku usaha untuk mengajukan pinnaman modal. Namun sampai saat ini masih banyak dari mereka yang belum memanfaatkan fasilitas itu.
“Kami terus memberikan sosialisasi dan terus memgimbau wirausaha muda untuk tidak ragu, karena sebelum mereka mengajukan pinjaman modal akan kami dampingi dulu bagaimana strategi mereka,” tutupnya.
[Rzf | Sdh | Ads]