DPPKB Kutim Gendeng Sekolah dan Organisasi Keagamaan untuk Lakukan Sosialisasi Tentang PIK-R ke Generasi Milenial

Salah satu program PIK-R atau Pusat Informasi dan Konseling yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim yang menyasar ke sekolah-sekolah dan organisasi keagamaan. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi manusia dewasa yang membutuhkan pengetahuan. Serta pendampingan dari pihak yang berkompeten dalam perkembangan remaja saat ini. Di masa remaja, banyak sekali isu serta problematika yang muncul sesuai dengan perkembangan zaman. Tak hanya laki-laki, namun juga perempuan.

Menukil dari genre Indonesia, terkait hal tersebut, Pemerintah Pusat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program PIK-R atau Pusat Informasi dan Konseling di Remaja pada 2001. Program ini dikelola oleh, dari dan untuk remaja. Dengan tujuan memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi, serta penyiapan remaja perempuan dalam kehidupan berkeluarga,

Di tingkat daerah program ini juga dijalankan. Khusus di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sekolah bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) mengerahkan Penyuluh KB ke sekolah-sekolah dan organisasi PIK-R GERSA (Gerakan Remaja Sehat) serta perusahaan swasta menggalakkan PIK-R ini.

Penata Kependudukan Keluarga Berencana Dinas PPKB Kutim H B B Partomuan menyebut, kebijakan pembinaan ketahanan remaja dalam rencana strategis merupakan program BKKBN melalui Dinas PPKB Kutim. Berkontribusi pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui upaya peningkatan karakter remaja yang diukur dengan indeks karakter remaja.

“Variabel pengukuran indeks tersebut antara lain tidak merokok, tidak melakukan penyalahgunaan Napza (Narkoba dan Zat Adiktif), tidak melakukan pernikahan dini serta tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah,” jelas Bebe, sapaan akrab B B Partomuan.

Bebe yang hadir mewakili atasannya lebih jauh menjelaskan, beberapa hal tersebut berkontribusi langsung pada dua, dari enam sasaran strategis pemerintah. Yaitu menurunkan angka kelahiran usia 15-19 tahun (ASFR 15-19) serta meningkatkan median kawin pertama (MUKP). Dia menyebut pada kegiatan kali ini, DPPKB Kutim mendorong pihak sekolah dan pihak lainnya, terkait upaya meningkatkan karakter remaja khususnya di Kabupaten Kutim.

Kegiatan PIK-R Gersa setidaknya sudah lebih dari 18 sekolah tingkat SMP di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Menyasar 100 siswa dan siswi serta guru pendamping. Terakhir kami lakukan PIK-R Gersa SMK Singa Geweh terbentuk sejak 2022, diprakarsai pihak sekolah serta Dinas PPKB Kutim. Merupakan yang pertama terbentuk di tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Kutim,” pungkasnya.

[hms|anl|ads]