Infokaltim.id. Samarinda- Dugaan mencuat, bahwa biang kerok dari permsalahan lingkungan hingga banjir yang sering melanda Samarinda merupakan hasil dari tambang batu bara ilegal.
Tidak hanya itu, pelaku tambang batu bara ilegal juga lagi-lagi dikatakan sebagai pelaku tenggelamnya sejumlah warga yang bermukim di areal lubang eks tambang batu bara ilegal hingga tercatat sudah menelan 40 Korban jiwa.
Selain itu, akhir-akhir ini juga banyak tanah longsor terjadi dimana-mana seluruh Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu membuat Anggota DPRD Samarinda, Markaca geram dengan ulah eksploitasi lingkungan oleh sejumlah kelompok yang melakukan penambangan.
Markaca mengatakan, sudah banyak masyarakat yang melakukan laporan secara tertulis maupun lisan terhadap Pemerintah Provinsi Kaltim. Menurut dia, hal yang di sampaikan merupakan suatu keresahan masyarakat yang mereka rasakan saat ini.
“Apa yang menjadi tuntutan masyarakat saat ini saya anggap sah- sah saja karena masyarakat sudah menilai tidak ada tindakan tegas dari Gubernur Kaltim karena ini menyangkut nyawa orang,” ungkap Markaca, Rabu (03/11/2021).
Rbuan lubang tambang yang berada di Kaltim, kata Markaca, bahwa sampai saat ini tidak ada perhatian khusus oleh Gubernur Kaltim. Menurutnya, lubang tambang ramai di perbincangkan, itu pun karena ada korban jiwa dulu baru serius dibicarakan selain itu tidak ada lagi kedengarannya.
“Percuma juga masyarakat menyuarakan serta memberikan rekomendasi namun pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov Kaltim) tidak serius menangani hal tersebut yah percuma saja bohong,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda dari Fraksi Gerindra itu menyebutkan, sudah saatnya pimpinan Kaltim lebih serius menangani persoalan lubang tambang jangan hanya pintar guyon namun harus juga pintar bekerja.
“Saya melihat Gubernur Kaltim ini lebih banyak guyonan namun tidak seimbang dengan kinerjanya, sudah saatnya kurangi guyonan tapi perbanyak kinerjanya,”ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, bahwa pihak Komisi lll DPRD Samarinda terus melakukan hearing hingga meninjau langsung kelapangan serta pertemuan dengan sejumlah instansi terkait membahas persoalan tambang, namun Gubernur Kaltim tidak menganggap serius ini yang menjadi persoalan utama.
“Kami terus menyuarakan aspirasi masyarakat jika memang ada temuan kejahatan lingkungan dan kami langsung meninjau kelapangan, namun ini juga tidak ada keseriusan dari Isran Noor yah sama saja. Karena pimpinan Kaltim kita lah yang dapat memberikan ulitimatum keras kepada pemerintah pusat. dalam hal ini bapak presiden.
Dirinya berharap, agar persoalan ini tidak di anggap sepele oleh Isran Noor jangan sampai ada korban jiwa lagi baru kaget ini.
“Kita berharap persoalan ini dapat terselesaikan dan pak Gubernur Kaltim lebih melek melihat persoalan jangan masa bodoh terus, jadi saya pikir yang masyarakat sampaikan terkait gubernur paling masa bodoh yang wajar karena itulah cerminan pemimpin kita saat ini,” tutupnya.
[Irw | Sdh | Ads]