Ikuti Trade Expo, Produk UMKM Milik Koperasi TBM di Kaubun Teken Kontrak dengn 3 Negara Senilai Rp17 Miliar Expor Produk

Foto bersama manajemen Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) saat mengikuti ajang Trade Expo di ICE BSD City, Tangerang, Banten. (infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Kabar gembira ini, karena koperasi yang berasal dari Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ini kembali dipercaya oleh investor dari luar negeri untuk mengirimkan produk-produk mereka. Tidak tanggung-tanggung, tiga investor dari tiga negara berbeda, langsung menjalin kerjasama dengan nilai kontrak yang cukup fantastis yakni senilai Rp17 miliar.

Ditemui awak media, Ketua Koperasi TBM Priyanto menjelaskan, kerjasama tersebut diperoleh saat dirinya mengikuti ajang Trade Expo yang berlangsung selama 5 hari di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada Oktober lalu dan dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan serupa yang berlangsung di Dubai. 

Ia menyebut, sejumlah produk yang menjadi andalan dan dipamerkan Koperasi Produsen TBM, dan berhasil membuat para  pengusaha yang hadir dalam  pameran perdagangan terbesar Internasional tersebut melirik produk-produk yang ditampilkan.

“Alhamdulillah, produk kita diminati oleh Investor asal Korea Selatan, Qatar dan Dubai dengan total kontrak sekitar Rp 17 milyar,” ujarnya.

Adapun produk yang menjadi primadona investor dalam ajang yang digagas oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia yang tahun ini mengambil tema  “Sustainable Trade for Global Economic Resilience” tersebut, diantaranya Amplang, Kripik pisang, ikan asin termasuk produk unggulan Koperasi TBM yang sudah cukup dikenal yaitu pisang kapok Grecek juga turut menjadi produk yang masuk dalam kontrak kerjasama perdagangan yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) 

“Untuk bahan baku, InsyaAllah kami sudah siap. Contohnya untuk ikan asin ada di Muara Ancalong, untuk kripik pisang, UMKM binaan kita juga sudah siap support di Kaubun. Termasuk produk Amplang yang kita tinggal tingkatkan saja produksinya,” ujarnya.

Meskipun transaksi yang dihasilkan masih tergolong kecil untuk skala perdagangan internasional. Dirinya mengaku tetap bersyukur dan merasa optimis, dengan upaya yang optimal didukung dengan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan,  secara bertahap Kutim akan semakin dikenal dan diperhitungkan dalam kancah perdagangan internasional.

“Ini juga menjadi capaian yang luar biasa bagi kami, mengingat even ini baru pertama kali kita ikuti, dan kami terpilih hasil seleksi oleh Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Timur,” ucap Prayitno.

[Hms|Ain|Anl}|Ads]