Kemenag Kaltim Gelar Literasi Kepustakaan bagi Pengurus Masjid

Suasana bimtek literasi kepustakaan. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Kepustakaan Islam merupakan salah satu perangkat penting yang mengantarkan wacana keagamaan Islam ke ruang publik. Karenanya kerja sama membangun literasi keagamaan di masjid merupakan langkah yang strategis. Apalagi masjid akan menjadi pusat literasi keagamaan.

Untuk itu Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Masjid di Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung selama tiga hari pada Rabu 9-11/02/2022.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kaltim, Masrawan menyampaikan jika bimtek pengelolaan masjid ini penting diselenggarakan agar dapat menjadi inspirasi seluruh pengurus masjid khususnya yang ada di Kaltim. Sehingga nantinya, perpustakaan masjid dapat dirasakan manfaatnya untuk menumbuhkan kecerdasan umat.

“Pentingnya literasi keagamaan melalui pemberdayaan perpustakaan masjid dilaksanakan, sebagai poin penting dan modal dasar, memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Kaltim memiliki rumah ibadah masjid, musala atau langgar sebanyak 6.072 dengan uraian masjid sebanyak 2.984 dan musala atau langgar sebanyak 3.043.

Sampai saat ini, perpustakaan masjid yang cukup repersentatif dengan jumlah literasi buku memadai serta manajerial pengelolaan cukup baik, berdasarkan data yang dihimpun, relatif masih sangat sedikit, diantaranya: Perpustakaan Masjid Raya Darus Salam Samarinda dan Perpustakaan Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.

“Karenanya, harapan kami, dengan adanya kegiatan bimtek ini bisa menjadi inspirasi semakin banyaknya berdiri perpustakaan – perpustakaan masjid yang lain, yang lebih baik dan memenuhi kriteria standar,” harap Masrawan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, H Adib yang hadir secara virtual sampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya bimtek ini. Ia menuturkan bahwa bimtek pengelolaan perpustakaan masjid di Kalimantan Timur adalah kegiatan kedua setelah diselenggarakannya di Aceh.

“Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan masjid, sebagaimana masjid tidak semata-mata sebagai pusat ibadah tapi masjid juga sebagai pusat peradaban.” Tuturnya.

Adib pun mengajak secara bersama membangkitkan kembali peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat literasi, pusat peradaban, dan pusat pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan tersebut juga turut dihadiri para Kepala Subdirektorat pada Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, Kepala Bidang Bimas Islam, serta 33 peserta yang terdiri dari pengurus masjid dan operator perpustakaan masjid se-Kaltim.

[Ard|Adv Dikominfo Kaltim]