Komisi III DPRD Samarinda Saran Buat Pintu Air, Cegah Banjir dari Luapan Sungai Mahakam

Sekertaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, (infokaltim.id/Arf).

Infokaltim.id Samarinda- Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda saat ini tengah melakukan pembangunan drainase sebagai upaya mengentaskan banjir di Kota Tepian, namun perlu ada upaya lain. Terlebih saat air Sungai Mahakam naik.

“Masih ada yang harus dikerjakan Pemkot Samarinda yaitu ketika air Mahakam naik, itu juga bisa membuat beberapa titik banjir, itu juga harus dipikirkan,” ucap Sekertaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, pembangunan drainase tidak akan berpengaruh apa-apa apabila air di Sungai Mahakam naik yang disebabkan pasangnya air laut, sehingga Novan mendorong agar Pemkot melakukan koordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Kementrian PUPR.

“Pintu air tersebut nantinya buka tutup dari Sungai Mahakam ke anak sungai bisa optimal dalam penanggulangan banjir saat pasang,” ungkap Politikus Golkar ini.

Selain itu, Novan menyinggung terkait masalah sosial seperti pembebasan lahan yang menjadi tupoksi dari Dinas PUPR Kota Samarinda bisa tuntas di tahun 2023, terutama permukiman di Bantaran Sungai di Jalan AM Sangaji sampai jembatan Gatot Subroto hingga ke Jalan Tarmidi.

Menurutnya, penyelesaian pembebasan lahan di bantaran Sungai Karang Mumus terbukti efektif dalam mengurangi debit air banjir. Sebab akan mempercepat pekerjaan penurapan oleh BWS Kementerian PUPR.

“Kalau rumah yang di kawasan bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) itu di tertibkan, Pemkot bisa melakukan normalisasi sungai dan pelebaran agar volume air bisa diserap maksimal hanya dari sungai,” jelasnya.

Novan berharap, di tahun 2024 Pemkot Samarinda dapat membangun pintu air untuk menutup akses masuknya air melalui anak-anak sungai.

“Ya, kita optimis itu bisa meminimalisir banjir akibat pasangnya air sungai Mahakam,” tutupnya.

[Arf|Anl|Ads]