Pemkab Kukar Dukung Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Kutai

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Totok Heru Subroto bersama Kepala Kantor Bahasa Kaltim, Halimi Hadibrata. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Tenggarong– Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Totok Heru Subroto membuka Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu (Bahasa Kutai), di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Senin (25/7/2022).

Agenda disertai penyerahan buku Bahasa Kutai dari Kantor Bahasa Kaltim kepada Pemkab Kukar. Membacakan sambutan Bupati Edi Damansyah, Totok mengatakan Pemkab Kukar mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, yang telah memilih bahasa Kutai dalam program merdeka belajar bertajuk revitalisasi bahasa daerah, untuk tunas bahasa ibu di Kalimantan Timur.

Disebutnya, Pemkab sangat mendukung atas terselenggaranya pelatihan tersebut dan merupakan salah satu langkah yang tepat, karena berdasarkan hasil penelitian menyatakan, bahwa bahasa Kutai penuturannya terancam menurun atau punah, sehingga harus direvitalisasi.

“Upaya revitalisasi ini merupakan satu langkah kolaborasi Kemendikbud Ristek dengan Pemda, khususnya dalam melestarikan bahasa daerah agar tidak mengalami kepunahan. Pentingnya pelestarian bahasa daerah merupakan salah satu identitas bangsa,” ujarnya.

Totok kemudian menyampaikan bahwa, Bahasa Kutai adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Kutai yang mendiami alur sepanjang sungai Mahakam, dan tersebar di wilayah Kutai (sebelum pemekaran), sekarang menjadi Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Kutai Timur. Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan serta sastra dalam bentuk puisi atau pantun.

Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode Pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura.

Bahasa Kutai sebagai bahasa daerah yang besar dan berkembang di Kaltim juga ikut andil mendukung budaya bangsa, termasuk bahasa nusantara.

Dewasa ini, jumlah penduduk yang menggunakan bahasa Kutai tersebar di beberapa wilayah Kalimantan Timur, seperti, Sendawar, Sangatta, dan sebagian Samarinda dan Bontang. Penggunaan bahasa Kutai sebagai alat komunikasi internal lebih didominasi di wilayah Kota Tenggarong.

Lebih lanjut dikatakannya, penutur bahasa Kutai cenderung semakin menurun, sehingga perlu dilakukan upaya untuk melestarikannya.

Menurutnya, untuk melestarikan Bahasa Kutai diperlukan sinergi dengan para pegiat bahasa, melalui kampanye Bahasa Kutai di setiap unit kerja dan lingkungannya.

Pemkab Kukar berkomitmen untuk merevitalisasi bahasa daerah Kutai, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non-formal dalam keluarga.

“Kami berharap kepada Pemerintah Pusat melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan terobosan dalam pelestarian bahasa daerah khususnya bahasa Kutai,” tutup Totok.

Sementara Kepala Kantor Bahasa Kaltim Halimi Hadibrata, mengatakan pelatihan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah yang dimulai beberapa waktu lalu. Pelatihan tersebut untuk guru – guru utama dan komunitas di Kaltim yang nantinya akan melatih dan mengajar siswa dan komunitas di SD dan SMP.

Diharapkannya pelatihan tersebut berjalan dengan baik dan berkelanjutan, karena akan ada Festival Bahasa Ibu tingkat Provinsi untuk memilih wakil Kaltim di tingkat Nasional. Namun, jauh lebih penting adalah kegiatan tersebut guna membuka pintu supaya bahasa darah benar -benar menguat dan tidak punah untuk diwariskan ke generasi penerus.

“Ini untuk mempertahankan nilai budaya dan kesantunan bahasa kita. Maka kami minta dukungan Pemda melalui Perbup dan ada pengangkatan guru bahasa daerah,” pintanya.

Kemudian Ia berharap kegiatan itu terus berkelanjutan, karena menyangkut karakter generasi, agar memiliki karakter sebagai orang Kutai.

“Terlebih Kukar sebagai lokasi IKN, jangan sampai anak kita hilang karakter asli kita,” tandasnya.

Sebagai narasumber Pelatihan yang berlangsung 4 hari sampai 28 Juli 2022, yakni Awang Rifani dari Disdikbud Kukar, Abdurrahman dari SDN 004 Kota Bangun, dan Isnaini Vila dari SMPN 3 Tenggarong.

[Rzf | Ard | Ads]