Wabup Kukar Paparkan KUA dan PPAS 2023

Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin didampingi Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Tenggarong – Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin menyampaikan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2023 pada Rapat Paripurna ke-7 di Ruang Paripurna DPRD Kukar, Tenggarong, Senin (25/07/22).

Disebutkan Rendi, bahwa tahun 2023 merupakan tahun kedua bagi Pemkab Kukar dalam merealisasikan RPJMD 2021-2026. Merujuk hal tersebut, RKPD tahun 2023 memiliki arah pembangunan berdasarkan arahan pembangunan jangka menengah.

“Sebagai acuan pembangunan tahunan, akan diadopsi rumusan kebijakan RPJMD di tahun kedua baik berupa sasaran, prioritas, dan program serta kegiatan, agar dalam pembangunan selanjutnya pemerintah daerah mempunyai pijakan langkah yang lebih kuat dan mampu menyelenggarakan pembangunan dengan optimal,” katanya.

Berkenaan dengan hal itu, lanjut Rendi, tema pembangunan RKPD Kutai Kartanegara pada tahun 2023 mengalami penyesuaian dikarenakan dinamika kondisi aktual yang terjadi sehingga tema tersebut disesuaikan menjadi “Peningkatan Infrastruktur dan SDM yang berkualitas Untuk Mendukung Transformasi Ekonomi Yang Inklusif”.

Berdasarkan tema pembangunan yang telah dirumuskan, maka terlihat pada tahun 2023 pembangunan Kukar akan diarahkan pada pengembangan dan pemerataan infrastruktur pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia, sebagai upaya dalam mendukung terwujudnya transformasi ekonomi yang inklusif di Kutai Kartanegara.

Ada tiga fokus pembangunan, yakni, Penyediaan infrastruktur dan konektivitas wilayah yang berkualitas. Kedua, perwujudan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan SDM yang berdaya saing, dan fokus Ketiga ialah penguatan nilai tambah potensi ekonomi terbarukan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Diungkapkan Rendi, memperhatikan berbagai asumsi dasar sebagaimana terurai dalam rancangan KUA 2023, diasumsikan bahwa pendapatan daerah adalah PAD sebesar Rp 640,43 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya, terinci atas pajak daerah sebesar Rp130 miliar, retribusi daerah sebesar Rp10 miliar.

Sementara, p endapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 70 miliar. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp 430,43 miliar. Kemudian, pendapatan transfer sebesar Rp 3,74 triliun, yang berasal dari pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 3,29 triliun dan pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp 450 miliar.

Dari asumsi dan proyeksi pendapatan tersebut, maka diperlukan analisis alokasi belanja yang cermat, efektif dan efisien sesuai dengan koridor pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun alokasi belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp 4,53 triliun, dengan rincian belanja operasi sebesar sebesar Rp 3,53 triliun, antara lain dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Belanja modal sebesar sebesar Rp 493,92 miliar, antara lain dianggarkan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap dan aset lainnya.

Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 42 miliar. Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya serta pengembalian atas kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya. Belanja transfer sebesar Rp 464,26 miliar. Belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemda kepada Pemda lainnya dan/atau dari Pemda kepada pemerintah desa. Dalam hal ini belanja transfer merupakan belanja bantuan keuangan kepada desa.

“Dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya diasumsikan sebesar Rp150 Miliar. Namun nilai SiLPA tersebut diketahui secara pasti setelah dilakukan audit terhadap LKPD tahun 2022,” terangnya.

Selanjutnya diperlukan penegasan terhadap upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan semakin mendasari gerak langkah Pemkab Kukar tahun 2023 mendatang.

“Saya berharap semangat sinergitas, dan suasana kebersamaan ini akan terus terjaga sebagai wujud dari pengabdian terhadap pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan bumi Kutai Kartanegara yang kita cintai ini,” tandasnya.

[Rzf | Ard | Ads]