Pemkab Kutim Terus Upayakan Promosikan Wisata dan Ekonomi Kreatif hingga UMKM di Jogja

Kepala Bagian Perekonomian Setkab Kutim Vita Nurhasanah menyebut keikutsertaan Kutim dalam event itu merupakan upaya mempromosikan wisata dan potensi yang ada di Kabupaten berslogan Tuah Bumi Untung Benua tersebut. (Infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Yogyakarta- Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) untuk mempromosikan wisata daerah dan memperkenalkan potensi daerah serta ekonomi kreatif adalah dengan mengikuti berbagai event seperti pameran, baik tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional. Terkini, Pemkab Kutim mengikuti Indonesia Tourism Trade Investment Expo 2024.

Kepala Bagian Perekonomian Setkab Kutim Vita Nurhasanah menyebut keikutsertaan Kutim dalam event itu merupakan upaya mempromosikan wisata dan potensi yang ada di Kabupaten berslogan Tuah Bumi Untung Benua tersebut. 

Dirinya berharap dengan ikut serta Pemkab Kutim melalui Dinas DPMPTSP ini dapat menarik investor di berbagai sektor, diantaranya sektor UMKM, Pariwisata, Perindustrian  Perdagangan dan lainnya. 

“Outputnya diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor kita, selain itu pameran ini juga di ikuti berbagai Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Semoga kita bisa melakukan kerjasama dengan daerah lain dalam berbagai bidang seperti pertanian, perekonomian dan lainnya,” ujar Vita (sapaannya) ditemui di stand pameran Pemkab Kutim, Kamis (25/4/2024), di Jogja City Mall Yogyakarta. 

Produk yang ditonjolkan pada pameran ini, sambung Vita, ialah dari hasil produk UMKM Kutim, karya batik Kutim dan informasi potensi wisata serta potensi Kawasan Ekonomi Khusus MBTK Maloy. 

“Dalam hal ini, Bagian Perekonomian Setkab Kutim mendukung seluruh kegiatan yang berkaitan dengan investasi di Kutim seperti potensi industri KEK Maloy MBTK,” ucap Vita. 

Lebih jauh Vita menerangkan, bahwa KEK MBTK berpotensi sebagai kawasan industri pengolahan beberapa hasil bumi yang terdapat di Kutim. Antara lain pengembangan untuk investasi industri pengolahan yurunan CPO, industri Manufaktur, industri pengalengan ikan (Cool Storage) dan industri pengolahan hasil-hasil perkebunan lainnya. 

“Berpotensi juga industri farmasi, pembangunan Smelter (Batubara Cair), industri Pengolahan Daging Ternak dan industri pengolahan air bersih,” pungkasnya.

[hms|anl|ads]