Infokaltim.id, Samarinda- Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fahkruddin meminta Pemkot lindungi hingga melakukan pendampingan sejumlah kelompok tani.
Dia menilai, lahan pertanian yang diperuntukan bagi kelompok tani semakin tergerus oleh aktivitas pertambangan.
“Saya berasumsi bahwa jika tidak ada peran dan kehadiran pemerintah, maka lahan produkti akan punah untuk dijadikan penambangan,” ungkap Fuad Fahkruddin.
Dikatakan Fuad, bahwa agresi pertambangan semakin meningkat dan meluas dikhawatirkan lahan yang sudah ditetapkan menjadi lahan pertanian berupa sawah akan punah jika tidak ada ketegasan dari pemerintah.
Politikus Gerindra ini, menyayangkan sebagian kelompok tani secara sepihak menyerahkan atau menjual lahannya untuk aktivitas pertambangan.
“Padahal pontensi kesuburan tanah, dan luas lahan dapat menghasilan padi berton-ton,” ujar Fuad, di Gedung DPRD Samarinda, Selasa (5/10/2021).
Menurutnya, jika ada perhatian dan pembinaan serta peran pemerintah, tentu Samarinda bukan hanya kota industri saja, melainkan kota lumbung pangan.
“Kalau melihat potensi yang ada, seperti sawah-sawah di Makroman sekali panen bisa mencapai 6-10 ton. Perlu ditingkatkan dan berkelanjutan,” kata Fuad.
Selain itu, pemerintah juga tidak hanya melakukan pendampingan saja, tapi disebutkan Fuad, bahwa pengadaan alat semi modern bagi petani juga disiapkan.
“Banyak petani yang minta agar lahan pertanian bisa menggunakan alat pertanian modern, guna menunjang produktifitas,” pungkas Fuad.
Begitupun warga menginginkan agar infrastruktur juga harus dibangun, disebutkan fuad seperti pembangunan jalan menuju sawah dan pengairan berupa drainase untuk persawahan.
“Saat ini memang sebagian kelompok tani dampingi Pemkot, seperti memberikan pupuk dan bibit,” sebut Fuad.
Dia mengharapkan peran pemerintah lebih diintenskan, agar lahan pertanian meluas dan produksi pangan meningkat, petani akan sejahterah.
[SDH | ADV]