Pemprov Kaltim Terus Cegah Lakukan Pengendalian Terhadap Penyakit Malaria Seluruh Daerah Terutama di PPU

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Republik Indonesia, dr Hellen Dewu Prameswari saat memberikan materi dan arahannya pada saat Rakor Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Eliminasi) Malaria di Provinsi Kaltim tahun 2022. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Belakangan ini selain penyakit menukar seperti Covid-19, namun ada penyakit lain yang perlu diwaspadai seperti penyakit malaria.

Sebab itu, Pemprov Kaltim terus melakukan upaya pencegahan yang prevenatif, agar penyakit malaria tidak berkembang secara masif di Benua Etam.

Upaya itu, Pemrov Kaltim melakukan rapat koordinasi (rakor) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Eliminasi) Malaria di Provinsi Kaltim tahun 2022, yang digelar Biro Kesra Setdaprov Kaltim, di Ruang Rapat Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (04/7/2022).

Rakor tersebut, pihak Pemprov Kaltim menghadirkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Republik Indonesia berserta tim kerja penyakit tular vektor dan zoonotik.

Tim P2P Kemenkes tersebut dipimpin langsung, dr Hellen Dewu Prameswari. Dia menyebutkan, pihaknya tengah menyusun strategi untuk mendeteksi priyeksi dari annual parasite incidence (API) terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang saat ini terdeteksi endimisitasnya semakin meningkat.

Pihaknya menyusun strategi pencegahan tersebut, sebagai upaya agar pada tahun 2023 mendatang, PPU yang saat ini terdeteksi penyakit malaria zona merah dapat dicegah hingga bergeser ke zona kuning.

“Untuk merealisasikan dari zona merah ke kuning kasus malaria, tentunya diperlukan dukungan dan komitmen semua pemangku kepentingan, bukan hanya pemerintah, juga peran dan partisipasi perusahaan dalam melakukan pencegahan dan pengendalian Penyakit Malaria,” kata Hellen Dewi Prameswari.

Hellen menambahkan kasus-kasus malaria yang terjadi PPU adalah muara kasus, dimana sebenarnya kasus malarianya berasal dari kabupaten yang bersebelahan atau lintas batas dengan PPU.

“Kita harapkan kasus malaria di PPU bisa cepat turun, apalagi kabupaten ini merupakan wilayah Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Disebutkan Hellen, upaya-upaya pencegahan dan pengendalian harus terus dilakukan ditingkat kabupaten hingga provinsi. Sebab kasus malaria bukan masalah provinsi saja, tetapi nasional yang harus diselesaikan secara bersama-sama.

“Kami perlu kerjasama semua pihak agar pencegahan dan pengendalian penyakit malaria ini tidak berkembang secara masif,” harapnya.

[Ard | Adv Diskominfo Kaltim]