Persiapan Lomba Tingkat Provinsi, Dinas Ketahanan Pangan Kukar Kunjungi KWT Desa Margahayu

Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kukar saat tinjauan di kebun bibit KWT Anggrek Desa Margahayu. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Kukar- Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba di tingkat Provinsi pada November 2021 ini.

Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kukar meninjau ke Desa tersebut pada Sabtu 30/10/2021 untuk mempersiapkan berkas pendaftaran yang berakhir pada 3 November 2021.

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Disketapang Kukar, Sri Novi Hartati mengatakan, kunjungannya sebagai bentuk perjanjian kerjasama dengan TP PKK Kukar terkait peningkatan pangan dan gizi keluarga.

“Kami mengharapkan pihak desa dan masyarakat Margahayu bisa mendukung kegiatan ini, supaya bisa sukses serta lancar sampai lomba selesai. Tak sebatas perlombaan, namun harus berkelanjutan,” katanya.

Novi juga meminta setiap halaman rumah ditanami, untuk pemenuhan pangan dan gizi keluarga. Selain sayur-sayuran, bisa juga ditanami Tanaman Obat Keluarga (Toga) seperti jahe dan serai, yang notabene banyak dikonsumsi untuk menjaga imun di kala pandemi Covid-19 saat ini.

Tanaman Toga, kata Novi, juga dapat diolah menjadi sesuatu yang berkhasiat, salah satunya membuat jamu. Karena sedari dahulu diharapkan memang meminum jamu dan minuman herbal tradisional, dan hal ini yang harus dilestarikan.

“Maka jika terus dikembangkan bisa meningkatkan penghasilan dan pendapatan apalagi ditengah kondisi pandemi,” ungkap Novi.

Sementara itu, Ketua Pokja 3 TP PKK Kukar Imam Pranawa Utama menambahkan, hadirnya TP PKK juga untuk melihat ketahanan pangan dan gizi, yang memang idealnya ada seleksi setiap tahun. Lantaran kondisi yang belum memungkinkan maka dipilih satu dari kecamatan terdekat.

Dia menilai, bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Margahayu sudah cukup bagus. Tidak hanya mengelola tanaman saja, tetapi juga memproduksi tanaman menjadi suatu produk diantaranya jahe merah bubuk dan singkong dibuat kerupuk.

“Dalam penilaian idealnya minimal untuk yang anggota KWT per-30, sudah mendapat bibit dari kelompoknya untuk bisa ditanam di rumahnya minimal ada lima jenis,” kata Imam.

Pandemi Covid-19 yang masih melanda, kata Iman, setidaknya ada Toga guna menjaga imun tubuh, minimal jahe dan serai. Serta juga menanam, buah-buahan seperti pepaya dan sirsak untuk pemenuhan vitamin.

Di Desa Margahayu masyarakat juga beternak ayam serta memiliki kolam ikan. Ke depannya, Imam berharap kolam ikan yang kini sudah ada, dipermukaan airnya bisa diisi kangkung sehingga dua sekaligus bisa termanfaatkan.

“Jika kita masuk rangking tiga, biasanya diverifikasi dan mereka (tim penilai perlombaan) akan datang untuk mencocokkan langsung dengan apa yang kita kirimkan. Apakah sesuai dengan di lapangan,” tutupnya.

[Rzf | Sdh | Ads]