PKL Tepian Mahakam Keluhkan Hilangnya Pendapatan Pasca di Tutup Pemkot, IPTM Temui DPRD Samarinda Minta di Buka

Ketua IPTM, Hans Meiranda Ruauw (kedua dari kanan) saat foto bersama Ketua DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani (ketiga dari kanan) dan sejumlah perwakilan lainnya

Infokaltim.id, Samarinda- Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) menyambangi Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani membahas masalah penutupan kawasan Tepian Mahakam yang sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) kapan di buka kembali. Pasalnya para pedangan kakl lima (PKL) yang kerap berjualan di area tersebut merasa dirugikan bahkan kehilangan penghasilan atas kebijakan Wali Kota, Andi Harun tersebut.

Angkasa Jaya Djoerani mengatakan  bahwa aspirasi yang disampaikan sejumlah perwakilan IPTM  tersebut mengeluhkan kebijakan yang tidak adil oleh  pihak Pemkot Samarinda. Segera di buka kembali kawasan Tepian Mahakam untuk aktivitas bagi pelaku PKL yang kerap berjualan di areal tersebut.

“Sementara tempat lain di buka dan menimbulkan kerumunan dan lebih padat, hal ini pun tidak ada tindakan serupa, harusnya ada solusi yang mesti dilayankan oleh Pemkot”, ungkap Angkasa Jaya, di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat.  Senin, (31/5/2021)

Menurutnya Pemkot tetap membuka kawasan Tepian Mahakam, namun tetap mengingatkan para PKL maupun pengunjung harus  mentaati protokol kesehatan (Prokes) dengan menerjungkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan penjagaan serta dilakukan penindakan jika ditemukan pelanggaran Prokes.  

Lebih lanjut, Politisi dari PDIP tersebut menyampaikan bahwa selain mengurangi PKL untuk melakukan aktifitas jual beli, juga membatasi pengunjung sebagai bentuk pencegahan Covid-19.  Mestinya kebijakan seperti ini yang harus dilakukan oleh Pemkot Samarinda sehingga segala keputusan tidak memberikan kerugian terhadap berbagai pihak terutama PKL di Tepian Mahakam.

“Saya memantau selama 2 hari ke depan ya, jika Pemkot Samarinda belum membuka, maka kami (DPRD Samarinda, red) bakal memanggil sejumlah instansi terkait untuk meminta keterangan dari pihak mereka”, tutur Angkasa

Sementara ketua IPTM, Hans Meiranda Ruauw mengatakan kepada awak media bahwa pasca di tutupnya kawasan Tepian Mahakam sejak 15 Mei 2021 lalu, hingga kini belum ada titik terang bakal di buka kembali oleh pihak Pemkot Samarinda, sehingga para PKL di Tepian Mahakam merasa dirugikan. Oleh kerena itu, pihaknya bersepakat untuk mengutuskan sejumlah pengurus IPTM untuk melakukan pengaduan kepada para wakil rakyat di Samarinda.

Dia mengakui bahwa banyak PKL di Tepian Mahakam sampai saat ini kehilangan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Dampak sosial yang dirasakan pihak PKL sangat terasa selama 16 hari belakangan ini. Dia menyangkan jika Pemkot tidak memiliki solusi atas kebijakan yang dilakukannya.

“Kita sama-sama mengetahui para PKL yang berjualan di Tepian Mahakam itu ada ratusan kepala keluarga yang bergantung hidupnya berjualan di kawasan tersebut. Misalkan Pemkot menutup kawasan itu namun membuka tempat baru untuk diakomodir berjualan, kemungkinan PKL tidak melakukan protes, nyatanya tidak ada solusi sampai saat ini”, tegas Hans

Dia menyetujui jika ada kepakatan dari pihak Pemkot Samarinda bersama IPTM untuk dibuka kembali kawasan Tepian Mahakam untuk para PKL, namun ada aturan yang menjadi acuan untuk ditaati dalam mencegah Covid-19 bakal dilakukan oleh pihak PKL yang berjualan di kawasan tersebut

[SDH]

Info Terbaru