Oleh: Dwi Nur Aini Dahlan, M.Si
Dosen Ilmu Pengetahuan Alam UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
Lebaran merupakan hari besar umat islam. Indonesia memiliki cara unik dalam merayakan lebaran mulai dari mudik, bersilaturrahmi dan berkumpul dengan keluarga. Biasanya pada saat berkumpul dilengkapi dengan menyantap hidangan khas lebaran. Makanan dengan jumlah besar dan bervariasi membuat selera makan semakin meningkat. Sehingga makan bukan lagi rutinitas atau kegiatan yang dilakukan karena lapar melainkan karena kesan menyenangkan atau hanya sekedar incip pada saat silaturahmi ke rumah orang lain walaupun sedang tidak lapar. Tak jarang hal ini bisa menyebabkan perut begah, kenaikan berat badan, kenaikan gula darah. Kenaikan gula darah yang secara tiba tiba pada seseorang salah satunya adalah menimbulkan rasa kantuk yang lebih sering sehingga akan terganggu aktivitas lainnya.
Oleh karena itu, bijak dalam mengatur pola makan menjadi penangkalan utama dari dalam diri seseorang. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pasca lebaran adalah sebagai berikut:
1.Memperbaiki pola Makan
Setelah sebulan menjalankan puasa dibulan ramadhan menjadikan pola makan yang berantakan. Mulai perbaiki pola makan dengan makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Bersikap berlebihan dalam makanan adalah salah satu hal yang tidak dianjurkan oleh syara’, seperti yang tersurat dalam Surat al-Araf ayat 31 dan anjuran Rasulullah Saw agar seseorang makan dan minum dalam kadar secukupnya sehingga dapat menegakkan punggungnya.
Memakan Makanan sehat yang dimaksud diantaranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tidak menurunkan resiko keluhan keseahatan seperti makanan santan berlebihan,pedas berlebihan atau yang banyak mengandung lemak. Akan sangat bijak jika makanan yang dikonsumsi lebih banyak mengandung vitamin seperti sayur dan buah. Hal ini akan membuat tubuh lebih bugar, mengatasi obesitas metabolisme lancar dan menimbulkan perasaan bahagia.
2. Memperbaiki pola Minum
Air yang masuk pada tubuh selama puasa jauh dari normalnya konsumsi air pada tubuh yaitu 2-3 liter. Oleh karena itu perlu untuk memulai secara perlahan suapaya mencapai batas normal konsumsi air setiap harinya. Hal ini supaya ginjal bisa menyesuaikan kerjanya dengan baik. Hindari konsumsi secara berlebihan air yang mengandung pemanis
3. Memperbaiki pola Tidur
Tidak hanya pola makan yang menjadi berantakan selama bulan puasa, pola tidur juga demikian. Tidak teraturnya pola tidur menyebabkan badan kurang bugar, mudah lelah, tekanan darah tidak stabil dan lainnya. Hal ini juga selaras dengan penggunaan gadget yang intensitas penggunaanya semakin meningkat. Pada saat lebaran aktivitas silaturrahmi pun menjadi kerap dilakukan sehigga tidur siang seringkali terabaikan,.
Oleh karena itu, pasca lebaran pola tidur segera diperbaiki dengan menggunakan 7-8 jam tidur perharinya. Menyempatkan sebentar tidur dikala siang hari agar metabolisme tubuh semakin baik.
4. Aktif kembali Melakukan Olahraga
Padatnya aktivitas lebaran, membuat seseorang lebih banyak makan dan aktivitas yang berlebih atau juga bisa sebaliknya hanya rebahan dirumah. Menyempatkan olahraga setiap hari bisa dimulai dengan 5 menit dipagi dan malam hari untuk berolahraga ringan membuat badan tidak mudah lelah. Selain itu badan akan kembali bugar dan siap melakukan aktivitas lainnya deengan perasaan senang. Sejalan dengan olahraga ringan yang telah dimulai akan mempersiapkan tubuh untuk beralih dengan olahraga dengan intensitas tinggi.
5. Mengurangi Konsumsi Makan Siap Saji.
Makanan saji tidak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu sering karena beberapa sebab, seperti ketidak seimbangan gizi, tinggi kalori dan menurunkan imunitas tubuh. Hal ini berdampak pada timbulnya berbagai penyakit seperti diabetes, pernapasan, jantung,obesitas, alergi dan lainnya. Makanan yang diolah sendiri akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan gizi, disesuaikan pula dengan imun tubuh sehingga terhindar dari alergi dan dapat dijaga kehigenisan pada saat pengolahan makanan tersebut. Oleh karenanya banyak dokter melarang untuk makan makanan siap saji terlebih dengan intensitas tinggi.
6. Sadar Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan secara rutin selain sebagai kewaspadaan terhadap hal yang tidak diinginkan juga menjadi parameter untuk menjaga kesehatan diri. Dengan informasi yang didapatkan terkait kesehatan diri akan menciptakan perasaan tenang. Selain itu pemeriksaan rutin juga membantu memelihara catatan kesehatan yang konsisten dan mengurangi biaya pengobatan dalam jangka panjang
7. Ibadah lebih Rajin dengan Perasaan Senang
Ibadah bukan hanya dilakukan atas dasar kewajiban melainkan juga dilakukan kesadaran diri sebagai aktivitas rutin. Dimana ibadah jika dilakukan harus dengan perasaan senang dan disiplin, hal ini dapat membantu seseorang untuk berfikir lebih jernih, tenang, damai, dapat mengontrol emosi, mudah dalam menyelesaikan masalah yang datang dan bahagia. Jika ibadah dilakukan dengan terburu-buru dan hanya sebagai penggugur kewajiban maka aktivitas yang lain menjadi terganggu.
*Opini ini merupakan bagian dari tanggung jawab penulis