Progres Pembangunan Drainase di Jalan Dayung dengan Biaya Rp40 Miliar Nampak Hampir Rampung

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman saat melakukan peninjauan terhadap pembangunan proyek drainase di Jalan Dayung pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Pembangunan sistem drainase perkotaan memang menjadi salah satu fokus pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Khusus di Kecamatan Sangatta Utara sebagai wilayah ibu kota kabupaten, ada tiga proyek drainase yang dikerjakan dengan pola multi years contract (MYC) atau pembiayaan tahun jamak.

Salah satunya adalah proyek proyek pembangunan di Jalan Dayung kini dipantau terus mengalami progres positif sesuai rencana. Setelah sistem drainase di Jalan APT Pranoto yang tersambung hingga Jalan Wolter Mongonsidi senilai Rp25 miliar berjalan sesuai target.

Sementara progres pengerjaan sistem Pembangunan drainase lainnya di Jalan Dayung juga nampak menggembirakan. Sistem yang mengalirkan air terkoneksi ke Jalan Sidodadi hingga Ilham Maulana senilai Rp40 miliar ini terlihat hampir selesai. Hanya saja masih belum difungsikan maksimal, karena masih menunggu pengerjaan di bagian lainnya.

Namun oleh kontraktor sudah dibangun titian beton yang mengubungkan bibir jalan dengan rumah warga. Agar aktivitas masyarakat yang kebanyakan pedagang tidak mengalami kendala.

Beberapa alat berat seperti excavator juga masih nampak difungsikan. Untuk mengeruk tanah di bagian pengerjaan dranase baru. Memang sedikit terjadi penyempitan ruas jalan, namun tak sampai membuat macet arus lalu lintas.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa pembenahan Kecamatan Sangatta Utara sebagai bagian dari ibu kota Kabupaten Kutim selain Sangatta Selatan terus dilakukan. Salah satunya sistem drainase untuk mengalirkan kelebihan air perkotaan ke badan air terdekat secepatnya agar tidak terjadi banjir. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.

“Sehingga pengelolaan drainase perkotaan menjadi lebih baik. Terutama dalam meningkatkan upaya pemerintah dalam mencegah banjir,” ujar Ardiansyah.

Karena semua pembangunan sistem drainase tersebut membutuhkan waktu dan juga sedikit mengganggu aktivitas masyarakat, Bupati atas nama Pemkab Kutim meminta maaf dengan situasi dimaksud. Namun Ardiansyah yakin, saat seluruh proyek pembangunan peningkatan sistem drainase tersebut rampung, maka masyarakat akan menikmati dampak positifnya. Pembangunan drainase memberikan dampak positif terhadap pemukiman sekitar, meningkatkan aksesibilitas, mengurangi risiko banjir.

“Memberikan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi penduduk setempat,” jelas Bupati.

Sebagai informasi, bahwa pembangunan drainase tidak hanya meningkatkan infrastruktur perkotaan, tetapi juga memberikan peluang baru untuk sektor usaha terkait. Seperti jasa pemeliharaan drainase, industri konstruksi, dan sektor properti.

Selain itu, pembangunan drainase diidentifikasi sebagai investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan nilai properti di sekitarnya.

[hms|anl|ads]