130 Gen Z Balikpapan Ikuti Sosialisasi Partisipasi di Bidang Politik dan Hukum

Suasana sosialisasi Gen Z dalam bidang Politik dan Hukum. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Kesetaraan gender adalah keadaan bagi perempuan dan laki-laki menikmati status dan kondisi yang sama untuk merealisasikan hak azasinya secara penuh dan sama-sama berpotensi dalam menyumbangkannya dalam pembangunan, dengan demikian kesetaraan gender adalah penilaian yang sama oleh masyarakat terhadap persamaan dan perbedaan perempuan dan laki-laki dalam berbagai peran yang mereka lakukan (KMNPP RI, 2001).

Dukungan pemerintah melalui Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional merupakan regulasi yang memandatkan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya laki-laki yang berperan dalam politik tetapi perlu adanya kesetaraan dalam mendorong partisipasi lai-laki dan Perempuan melalui Pendidikan politik, yang tujuannya memperkecil ketimpangan gender dan ketidak-adilan gender.

Berbagai cara tengah dilakukan diupayakan untuk mengurangi ketidaksetaraan gender yang menyebabkan ketidakadilan sosial. Salahsatunya adalah dengan mengadakan sosialisasi sebagaimana yang dilakukan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur, Selasa 6 Februari 2023 di Balikpapan.

Founder Sahabat Misykat Indonesia, Machnun Uzni saat memberikan materi kepada Gen Z Balikpapan.

Hal diatas disampaikan Fachmi Rozano kepala bidang kesetaraan gender Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur saat melaporkan kegiatan sosialisasi pengingkatan partisipasi mahasiswa di bidang politik dan hukum di lingkungan kampus.

Fachmi Rozano menambahkan, “Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan peserta untuk dapat membangun minat terhadap urusan politik khususnya di Balikpapan. Disamping itu juga mendorong mahasiswa agar melek terhadap kesetaraan gender, isu-isu gender yang kemudian bermuara pada partisipasi aktif terutama mahasiswi dilingkungan kampus,” tuturnya.

Kegiatan tersebut diikuti 130 mahasiswa dari tiga kampus ternama di Balikpapan yaitu Universitas Balikpapan, Politeknik Negeri Balikpapan dan STIE Madani dengan menghadirkan dua nara sumber, Nurul Mahmudah Umar dan Machnun Uzni selaku Founder Sahabat Misykat Indonesia.

Sementara itu Kepala DKP3A Provinsi Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita dalam sambutannya mengatakan, “Kita sudah menghadapi Pemilihan Umum dimana kita selain memilih calon presiden dan wakil presiden juga memilih anggota legislative baik ditingkat DPR pusat, DPRD Provinsi maupun Kab/Kota,” ujarnya.

Pesta pemilu merupakan ajang demokrasi yang cukup besar selain kapasitas SDM perempuan partai yang masih harus ditingkatkan, budaya patriaki yang belum berpihak pada peran perempuan dalam bidang politik, juga tantangan terbaru Peraturan KPU Nomor 10 tahun 2023 menambah dalam kerumitan dalam peningkatan keterwakilan perempuan.

“Penting bagi kampus untuk memiliki kebijakan tegas terkait kesetaraan gender. Kebijakan ini mencakup larangan terhadap pelecehan seksual, diskriminassi gender, perlakuan tidak adil berdasarkan jenis kelamin dan penerapan mekanisme pengaduan yang efektif di lingkungan kampus,” pungkasnya.

Perlu diselenggarakan program peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender dan mengubah sikap dan prilaku yang tidak adil gender.

Perlu peningkatan kesadaran tentang isu-isu gender di lingkungan kampus. Peningkatan kapasitas SDM itu tidak hanya haknya laki-laki tapi juga Perempuan.

Hal ini merupakan sarana yang tepat dalam mencegah terpinggirkannya keterwakilan politik Perempuan, menepis keraguan atas kemampuan perempuan dalam manajerial, intelegensi dan leadership serta pelibatan dalam pengambilan keputusan.

[Uzn|anl]