Infokaltim.id, Samarinda- Program subsidi gas LPG 3 kilogram yang digagas oleh Pemerintah Kota Samarinda sebagai upaya mengatasi kelangkaan gas bersubsidi bagi masyarakat kurang mampu mendapat sorotan dari kalangan legislatif.
Anggota DPRD Kalimantan Timur dari daerah pemilihan Samarinda, Sapto Setyo Pramono, menilai implementasi program ini masih jauh dari harapan.
Ia menyoroti bahwa bantuan tersebut kerap tidak menyentuh kelompok yang seharusnya menjadi prioritas.
“Masih banyak masyarakat kurang mampu yang tidak terdata, sementara warga yang sebenarnya mampu justru menerima subsidi ini,” tegas Sapto, Minggu (18/7/2025).
Ia mengungkapkan bahwa proses pendataan penerima manfaat masih belum akurat, sehingga menyebabkan ketimpangan dalam distribusi.
Menurutnya, sejumlah indikator penting seperti kepemilikan aset, jenis pekerjaan, dan kondisi ekonomi tidak dijadikan acuan utama dalam menentukan penerima.
Untuk memperbaiki kondisi ini, Sapto mendorong Pemkot Samarinda melakukan pemutakhiran data secara menyeluruh dan menyarankan agar data tersebut disusun secara lebih terstruktur.
Lebih lanjut, ia meminta agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur turut berperan aktif dalam mengoordinasikan upaya pendataan dengan seluruh pemerintah daerah agar pelaksanaan subsidi benar-benar sesuai sasaran.
“Perlu transparansi dan sinergi lintas daerah agar kebijakan ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat yang paling membutuhkan,” ujarnya menutup pernyataan.
[anr|anl|adv]