Infokaltim.id, Samarinda– Dalam upaya memperkuat kualitas pembinaan atlet daerah, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) memperkenalkan sistem seleksi berbasis promosi dan degradasi.
Kebijakan baru ini diharapkan mampu mendorong atlet untuk lebih disiplin dan kompetitif dalam menjalani program pembinaan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa sistem ini ditujukan untuk mencegah pembinaan yang hanya bersifat formalitas. Menurutnya, program atlet daerah harus berorientasi pada pencapaian yang terukur.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap atlet yang terlibat menunjukkan perkembangan. Jika tidak ada peningkatan performa, maka akan ada penggantian oleh atlet yang lebih menjanjikan,” ujar Rasman, pada Sabtu (7/6/2025).
Untuk memastikan keseriusan, para atlet dan wali mereka diminta menandatangani surat pernyataan komitmen.
Hal ini menjadi bentuk penguatan tanggung jawab moral bagi mereka yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Dispora Kaltim menanggung seluruh kebutuhan atlet selama mengikuti program, termasuk pendidikan, pelatihan, dan nutrisi. Karena itu, Rasman menilai sudah semestinya ada target kinerja yang harus dicapai.
“Sumber daya yang digunakan berasal dari negara, sehingga kami ingin setiap rupiah memiliki hasil yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Lebih dari sekadar regulasi, sistem ini diharapkan mampu menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat antar atlet.
Mereka yang menunjukkan konsistensi dan peningkatan akan terus difasilitasi, sementara yang belum memenuhi standar akan dipertimbangkan untuk dikeluarkan.
Rasman menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari reformasi manajemen pembinaan olahraga di Kaltim, menuju sistem yang lebih transparan, profesional, dan berfokus pada hasil nyata di tingkat nasional maupun internasional.
[Anr|Anl|Dispora Kaltim]