Pemkot Samarinda Diminta Tindak Anjal dan Gepeng dengan Cara Humanis

Infokaltim.id, Samarinda- Masalah kesenjangan sosial terus terjadi di Samarinda, hal itu ditandai dengan semakin banyaknya anak jalanan (Anjal) hingga gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang kerap melakukan aksinya disejumlah lampu merah.

Permasalahan Anjal dan Gepeng tersebut mendapatkan tanggapan serius dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein. Dia mengatakan, masalah sosial tersebut mungkin terdapat berbagai faktor.

“Faktor ekonomi, lapangan kerja juga menjadi bagian mengapa sehingga Anjal dan Gepeng semakin marak,” ujar Sani, di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (09/03/2022).

Meskipun, kata Sani, pihak Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Samarinda sering melakukan operasi sebelumnya, namun akhir-akhir ini nampak tidak lagi melakukan operasi.

“Kami apresisasi Dinsos dan Satpol PP yang sejauh ini sudah bekerja menyisir dan menindak Anjal dan Gepeng,” ucap Sani.

Menurut Sani, pihak instansi terkait harus turun ke lapangan dan menindak Anjal dan Gepeng tersebut diserahkan ke Dinsos Samarinda untuk dilakukan pembinaan yang produktif.

Selain itu, kata Sani, Pemkot Samarinda juga harus mengetahui akar permasalahan mengapa sehingga Anjal dan Gepeng ini tidak pernah usai dan tidak tuntas terus bermunculan.

“Perlu ditelusuri apakah ada aktor komunitas yang menggerakan, atau masalah ini murni dari masalah ekonomi keluarga dan kemiskinan,” tuturnya.

Jika ditemukan Anjal yang putus sekolah atau tidak sekolah, maka disebutkan Sani, Pemkot Samarinda perlu mengakomodir agar anak tersebut mendapatkan hak pendidikan yang layak.

Sementara, kata Sani, bahwa Gepeng juga perlu dilakukan pembinaan dan diberikan ruang untuk mempersiapkan lapangan kerja. Jika itu diakomodir oleh kelompok tertentu, Pemkot Samarinda harus mengusut tuntas.

“Perlu juga dilakukan pembinaan agar mereka tidak lagi melakukan aksi yang sama atau kembali lagi menjadi Anjal atau Gepeng,” pungkasnya.

Politikus PKS itu mendorong Pemkot Samarinda agar bertindak Anjal dan Gepeng yang kerap meminta atau melakukan aksinya di lampu-lampu merah.

“Bertindak tegas tapi dengan cara yang humanis, karena tindakan itu juga ada dasar hukumnya. Maka tidak perlu khawatir tindakkan dilakukan oleh pihak terkait,” tutupnya.

[Sdh|Ads]