Bekali Kader dengan Paham Wasatiyah, DPD IMM Kaltim Gelar Kajian Ramadhan 1442

Pengajian DPD IMM Kaltim Via Zoom

Infokaltim.id, Samarinda- Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Kalimantan Timur melalui Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman menggelar pengajian Ramadhan 1442 yang bertajuk menyongsong Ramadhan 1442 H mengedukasi ikatan berbekal pemahaman wasatiyah di tengah degradasinya ukhuwah dalam kehidupan beragama dan bernegara. Kajian tersebut di gelar secara virtual via Zoom, (25/4/2021).

Pengajian tersebut diikuti seluruh kader-kader IMM se Kalimantan Timur (Kaltim) dari DPD, Cabang hingga komisariat, bahkan senior-senior turut mengikuti kajian yang disampaikan oleh Mariman Darto selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN), wilayah Kaltim sebagai narasumber untuk memberikan pencerahkan kepada suluruh kader-kader IMM tersebut.

Mengawali pengajian itu, dalam sambutan Ketua Umum DPD IMM Kaltim, Muhammad menyampaikan bahwa tema kajian ini untuk memberikan pemahaman kepada kader-kader agar tidak terseret dalam pemahaman yang radikalisme, perlu dibekali dengan paham yang tenggahan atau wasatiyah agar kader memiliki pondasi iman yang kuat agar tidak mudah dicekoki oleh aliran-aliran tertentu yang melenceng dari ajaran Islam terutama pemahaman terhadap tarjih dan tajdid Muhammadiyah.

“Akhir-akhir ini memang banyak sekali oknum-oknum tertentu yang menggunakan simbol agama untuk menyerang kelompok atau agama lain atas nama jihad, hal ini sangat menyersatkan terhadap ajaran dan doktrin agama, maka kader-kader IMM harus diberikan pemahaman yang wasatiyah”, ungkap Muhammad

Sementara dalam kajian yang disampaikan oleh narasumber yaitu Mariman Darto yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltim ini menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki berbagai keberagaman dalam hal agama, suku, ras dan budaya menjadi kekuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai kader IMM harus memiliki karakteristik yang menyejukan semua kalangan, hadir sebagai kader tengahan agar mewarnai pluralisme ini menjadi kekuatan bersama.

Selain itu, kader-kader IMM memiliki pemahaman yang telah diajarkan oleh Ahmad Dahlan seorang ulama pendiri Muhammadiyah yang dakwah yang menggembirakan dan mencerahkan seluruh kalangan ummat, dengan ciri khas dakwah menggunakan alat musik biola menjadi instrumen dakwah yang menggembirakan semua orang.

“Kader-kader IMM jangan kaku dan keras dalam memahami agama, namun mengedepankan karakteristik Islam Wasatiyah seperti tawasuth (jalan tengah), tawazun, syura, i’tidal, tasamuh, awlawiyah, islah, musawah, tahaddhur dan tathawur wa ibtikar (dinamis, kreatif, inovatif)”, sebut Mariman

Pria alumni Universitas Muhammadiyah Malang yang juga senior IMM ini menyebutkan wasatiyah sebagai ummatan wasathan bermakna baik atau yang terbaik, umat yang adil, seimbang, jalan tengah dan sesuatu yang amat penting dan utama terhadap memahami agama.

Wasatiyah atau sering disebut sebagai moderat dalam segela dimensi kehidupan mengarahkan umat untuk proporsional dalam memberikan kemashalatan bagi semua orang. Begitupun memahami agama dan pancasila mesti menghadirkan pemikiran yang moderat di tengah pluralisme yang ada di Indonesia.

“Keberagaman sebagai keniscayaan yang harus dirawat dan dijaga, sebenarnya adanya wasatiyah ini dalam konsep Al-Quran hadir disebabkan adanya berbagai keberagaman dalam kehidupan bagi umat manusia”, ujar Mariman

Dia berharap pengajian DPD IMM Kaltim terus berlanjut dengan mengangkat isu-isu trategis sehingga dapat memberikan pemahaman kepada kader-kader agar menambah khazanah keilmuan dari setiap narasumber.

[SDH]

Info Terbaru