Berikan Pendampingan Hukum ke Masyarakat, Aisyiyah Samarinda Gelar Bimtek Paralegal Posbakum

Sesi foto bersama usai kegiatan bimtek. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Kiprah Aisyiyah telah banyak diakui dalam dunia pendidikan dan kesehatan. Namun demikian, sebagai salah satu organisasi perempuan paling besar di Indonesia, Aisyiyah masih memiliki pekerjaan dan keprihatinan yang besar atas banyaknya kasus kekerasan terhadap masyarakat miskin, perempuan, dan anak yang kian meningkat sementara penanganannya sangat rendah.

Oleh karena itu, Posbakum atau pusat bantuan hukum Aisyiah diharapkan hadir memberikan pendampingan kepada mereka yang membutuhkan bantuan hukum.

Hal diatas disampaikan Ketua Wilayah Aisyiyah Kalimantan Timur, Hajjah Nurhayati Tappa dalam acara Bimtek Paralegal Posbakum Samarinda Pada Senin, 26 Februari 2024 bertempat di komplek Panti Walidaturrahmah Jalan Siradj Salman.

Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Samarinda Azizatul Fuad mengatakan, “Pelayanan dan pendampingan hukum bagi masyarakat yang membutuhkan adalah penting. Mereka yang mengadu seringkali mendapatkan berbagai hambatan. Misalnya kesulitan mengurus kasus, kesulitan karena dana dibebankan kepada yang mengadu padahal kondisi mereka miskin, oleh karena itu mereka perlu mendapatkan bantuan dan pendampingan hukum.”

“Meskipun Posbakum bersifat nirlaba namun melalui paralegal yang sudah terlatih, minimal dapat membantu kesulitan masyarakat yang mengalami hal kekerasan dan berhadapan dengan hukum.” Ungkap Azizatul Fuad.

Bimtek Posbakum Aisyiyah diharapkan memberi bekal yang maksimal bagi peran paralegal untuk memberikan pelayanan pendampingan bagi mereka yang membutuhkan bantuan hukum.

UU No.16 tahun 2019 memberi peluang bagi mereka yang bukan advokat maupun berlatar pendidikan hukum untuk berperan membantu masyarakat menyelesaikan masalah hukum, inilah yang kemudian disebut sebagai paralegal.

Bimtek Paralegal Posbakum mengambil tema Penguatan Peran ‘Aisyiyah Dalam Pendampingan Hukum Pada Perempuan dan Anak Untuk Kota Samarinda Berkemajuan.

Kegiatan Bimtek Posbakum Samarinda ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Wakil Sekertaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim Machnun Uzni, Ketua Majelis Hukum dan HAM ‘Aisyiyah Kaltim, Suryaningsih dan Bayu Prasetyose selaku Sekertaris Prodi Hukum Universitas Muhammadiyah Kaltim.

Machnun Uzni yang juga Founder Sahabat Misykat Indonesia menyampaikan materi tentang peran orangtua dan guru dalam menyiapkan generasi Tangguh.

Dikemukakan oleh Machnun Uzni, “Perbedaan utama antara anak-anak dan orang dewasa adalah dalam hal kemandirian. Kemandirian adalah sebagian dari kekuatan atau ketangguhan.”

Ada tiga lingkungan yang diharapkan memberi rasa aman pada anak. Seorang anak masih berada dalam keadaan lemah dan belum mampu untuk berdiri sendiri. Karena itu ia diasuh dan dibimbing oleh orang tuanya.

Suasana bimtek.

Selanjutnya ketika keluar dari rumah seorang anak memasuki dunia pendidikan. Diharapkan lingkungan pendidikan memberi rasa aman pula, mempunyai orangtua kedua yaitu para guru dan mempunyai saudara baru yang hangat yaitu teman-teman sesama siswa di sekolah.

Lingkungan ketiga yang kemudian diharapkan memberi rasa aman adalah lingkungan atau masyarakat.

Ketangguhan atau resilien seorang anak harus dibentuk. Mengutip ahli parenting (Mark McCrindle, 2019), tidak mudah merawat dan mengasuh generasi Z. Mereka tidak cukup dibimbing untuk sukses, namun perlu diberikan ruang untuk bahagia dan bertumbuh resiliensinya

Keluarga adalah sebuah mikrosistem, yang menjadi lingkungan utama dalam perkembangan individu. Maka keluarga memiliki kontribusi sangat besar terhadap pencapaian resiliensi anak (Duncan dkk, 2005; Reich, 2009).

Demikian pula, lingkungan tumbuh kembang yang positif, membuat anak berdaya, mampu mengelola diri sendiri dan menjadi individu resilien (Duncan dkk, 2005; Reich, 2009; Simuforosa, 2013; Przybylski dkk, 2014).

[uzn|anl]