DPRD Samarinda Soroti Dampak Sosial Ekonomi para Pedagang Selama Revitalisasi Pasar Pagi

Anggota Fraksi Partai PKS DPRD Samarinda Abdul Rohim. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Anggota Fraksi Partai PKS DPRD Samarinda, Abdul Rohim sejauh hari sudah meningatkan Pemkot terkait revitalisasi Pasar Pagi dari segi dampak sosial ekonomi para pedagang.

“Sejak awal kami sudah ingatkan kepada Pemkot Samarinda, diberbagai pertemuan dan ke media bahkan langsung ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait soal revitaliasasi Pasar Pagi harus betul-betul memperhatikan dampak sosial ekonomi terutama para pedagang, harus dipersiapkan langkah konkrit,” ujar Rohim, Jum’at (09/02/2023).

Rohim juga menyebutkan bahwa dirinya telah menyampaikan hal itu ketika sidang paripurna yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda, pihaknya juga sudah menyampaikan secara gamblang.

“Jadi semua program atau kegiatan itu dalam konteks manajemennya kan output, dan kita tidak boleh berhenti pada output. Kita harus sampai pada outcome,” terangnya.

Diakuinya jika pada setiap program penyusunan harus dilakukan, mulai dari dampak dan benefit yang ingin didapatkan. Namun, ditegaskan jika benefit ini harus untuk masyarakat dan bukan untuk pemerintah semata.

“Karena pembiayaan dari program atau proyek itu bersumber dari uangnya. Maka yang pertama kali harus merasakan dampak dari program itu adalah masyarakat,” tegasnya.

Sebab itu, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan pada pemkot terkait hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah dampak sosial ekonominya.

“Patikan bahwa proyek apapun namanya, bahwa dampak sosial ekonominya harus positif. Nah, sekarang dari proses akan terjadi awalnya kami berkhusnudzon kepala pemkot bahwa segala sesuatunya sudah dipersiapkan,” bebernya.

Hal itu, lantaran pada pertemuan terakhir dengan para ribuan pedagang, bahwa disampaikan kepada Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) terkait dengan pemindahan atau relokasi di Plaza Mulia sudah siap.

“Kemudian di Segiri Grosir juga sudah siap, Pasar Sungai Dama juga siap. Jadi dalam pikiran saya kira waktu itu yang dimaksud siap hanya memobilisasi padagang dari Pasar Pagi, ke tempat yang baru, tapi juga menyiapkan mekanisme desain untuk memobilisasi para pelanggan,” urainya.

Sebab menurut Anggota Komisi II DPRD Samarinda ini, bahwa tidak mungkin jika ada aktivitas perdagangan, sementara yang ada ditempat hanya pedagang, tidak ada konsumen.

[Anr|Anr|Ads]