Ekonomi Lesu, Harusnya Bukan Harga BBM Naik, Pemerintah Mestinya Hapus Pembangunan Tak Urgen

Anggota DPRD Samarinda Fraksi PKS, Nursobah. (Infokaltim.id/Ardian).

Infokaltim.id, Samarinda- Kenaikan harga BBM menuai penolakan berbagai kalangan termasuk Anggota DPRD Samarinda, Nursobah.

Dirinya menyebutkan, bahwa kenaikan BBM tidak tepat pada kondisi ekonomi masyarakat menurun pasca Covid-19.

Menurutnya ada sejumlah hal, mengapa pemerintah menaikan harga BBM di tengah situasi ekonomi lesu.

“Harusnya pemerintah tidak terlalu boros dalam hal pembangunan yang tidak urgen dan tidak menjawab kebutuhan masyarakat secara mendesak,” tuturnya, Senin (26/09/2022).

Politikus PKS itu memberikan sejumlah catatan bagi pemerintah untuk menghemat biaya yang kurang produktif.

“Misalkan gunakan kesempatan penambahan windfall, restrukturisasi pembiayaan IKN, hitung ulang anggaran pensiun DPR RI, reduksi struktur gemuk BUMN,” sebutnya.

Lebih lanjut disebutkan Nursobah, bahwa pemerintah juga seharusnya mengurangi belanja infrastruktur, manfaatkan kenaikan harga batubara sebagai added value untuk BBM, fokus kuatkan UMKM, mengambil kendali harga hingga normal.

“Kemudian berikan jaminan kesehatan murah, tak harus gratis. Jaminkan bea pendidikan murah untuk warga hingga sarjana,” pungkasnya.

Jika ini dilakukan pemerintah, dirinya yakin akan menekan berbagai keterpurukan ekonomi masyarakat. Dia mengharapkan agar bangasa ini lebih baik dan maju dan segera keluar dari jebakan hutang, jika pemerintah benar-benar tepat mengambil keputusan atau kebijakan.

[Ard | Ads]