Hadi Mulyadi Sebut Pencegahan Stunting Fokus pada 3 Sasaran Mulai Pra Nika hingga Tumbuh Kembang Anak Balita

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi membuka kegiatan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam rangka Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Crystal Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (19/9/2022).

Wagub Hadi Mulyadi mengatakan konvergensi percepatan penanggulangan stunting merupakan upaya untuk mencetak generasi emas bagi bangsa Indonesia di 2045.

Kondisi saat ini angka prevalensi stunting di Kaltim adalah 22,8 persen atau diatas rata-rata nasional 22,4 persen. Dan ditargetkan dapat turun sebanyak 14 persen pada 2024 mendatang.

“Jadi bukan hanya sekedar angka saja, itu biasa saja, tapi yang harus kita sadari adalah harus selalu berpikir melahirkan generasi emas, yaitu bagaimana anak-anak kita dalam tumbuh kembangnya bisa terbebas dari segala macam penyakit, salah satunya dari stunting,” ungkap Hadi Mulyadi.

Hadi pun menyebut dalam penanggulangan stunting fokus pada tiga sasaran, yaitu anak-anak remaja pra nikah, sehingga bagaimana memastikan remaja yang benar-benar siap menikah baik dari segi umur, fisik, hingga psikis.

“Kedua, ibu-ibu muda yang sedang hamil. Dan ketiga adalah tumbuh kembang anak balita atau usia dini,” sebutnya.

Ditegaskan Hadi, bahwa pencegahan stunting bukan pekerjaan sederhana, ini pekerjaan luar biasa. Semua pihak harus mencetak generasi emas di 2045 atau saat 100 tahun Indonesia merdeka, ni harus disiapkan dari sekarang.

“Dengan membebaskan Kaltim dari stunting. Insyaallah saya yakin 10 kabupaten dan kota siap bekerja bersama dengan seluruh stakeholder terkait untuk mewujudkannya. Jadi ini jangan hanya program diatas kertas, tetapi bagaimana program dilapangan terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan pada pertemuan ini diserahkan penghargaan kepada enam kabupaten/kota yang sudah melaksanakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.

“Yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perwali/perbup tentang peran desa/kelurahan, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi data stunting, serta reviuw kinerja tahunan,” tuturnya.

[Ard | Adv Kominfo Kaltim]