Pecahkan Kemacetan Di Gunung Manggah, Pemkot Akan Buat Terowongan

Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Infokaltim.id/Syaifudin).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Infokaltim.id/Syaifudin).

Infokaltim.id Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana membangun terowongan di Jalan Otto Iskandar, Sungai Dama, upaya mengurai kemacetan hingga resiko kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah.

Pasalnya, kawasan tersebut sangat rawan kecelakaan, hingga kini telah merengut puluhan nyawan akibat kecelakaan. Karena kondisi jalan selain terjal juga arus lalu lintas pun ramai. Hal itu sangat rawan terjadinya kecelakaan.

Rencana tersebut dinilai efektif mengingat kawasan Gunung Manggah memang kerap terjadi macet saat jam kerja. Utamanya pagi dan sore, kecelakaan lalu lintas sering kali terjadi dan membuat trauma sebagian masyarakat yang melintas.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra saat dijumpai di gedung DPRD Samarinda, Senin (4/10/2021). Politikus PKS ini mengakui sering mendapat laporan dari masyarakat terkait persoalan macet di kawasan tersebut.

“Karena memang macet sekali disana, masyarakat juga sering datang ke sini demo meminta solusi lantaran banyak yang menjadi korban,” ucap Samri.

Namun demikian, kata Samri, rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap tersebut masih merupakan kawasan pemukiman warga, sehingga menurutnya Pemkot juga perlu mempertimbangkan pembebasan lahan untuk realisasi pembangunan terowongan.

“Membebaskan rumah-rumah warga itu bukan perkara mudah dan bukan biaya yang sedikit,” ujar Samri.

Diapun juga mengatakan, pembangunan berskala besar tentu tidak terlepas dari dampak lingkungan sosial masyarakat setempat sehingga ia berharap Pemerintah Kota (pemkot) dapat mengkaji secara mendalam analisis dampak lingkungan (Amdal).

“Ini (Amdal) juga menjadi pertimbangan besar, karena mengingat kontur tanah kita cocok ngga untuk di bangun terowongan. Kita tunggu prentase kajian eksekutif terkait itu”, tambahnya.

Perlu diketahui juga, rencana pembangunan terowongan yang diharapkan menjadi solusi permasalahan kemacetan dan rawannya kecelakaan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandar Dinata ini, diperkirakan mencapai Rp 450 miliar, Pemkot Samarinda merencanakan pembangunan fisik dapat dieksekusi pada anggaran 2022 mendatang dengan sistem multi years contract (MYC).

[SFD | SDH | ADS]