PLTS di Tihi-tihi Rusak, Ini Kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang!

Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking. (Infokaltim.id/Ist).

“Sudah dua tahun PLTS di Tihi-tihi rusak, sehingga warga menggunakan genset pribadi. Raking menilai jika ada pengadaan PLTS, seharusnya pemkot juga menyediakan anggaran pemeliharaan.”

Infokaltim.id, Bontang- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Wisata Terapung Kota Bontang Tihi-tihi telah rusak sejak dua tahun lalu. Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking pun angkat suara.

Bontang – Raking menyebut bahwa seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang seharusnya menyediakan biaya pemeliharaan untuk PLTS yang ada di wilayah pesisir. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat, seperti PLTS rusak misalnya, maka anggaran pemeliharaan bisa langsung digunakan.

“Biaya maintanance harusnya menjadi perhatian pemerintah saat mulai pengadaan PLTS. Namanya juga barang kalau dipakai terus tidak dirawat ya pastinya rentan rusak,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan, Selasa (26/9/2023).

Agar hal seperti ini tidak terjadi kembali, dirinya berharap menjadi evaluasi bagi semua pihak, terutama pemerintah. Supaya lebih memperhatikan pentingnya pemeliharaan barang seperti PLTS yang telah pemerintah salurkan ke masyarakat.

Raking menganggap pemerintah hanya fokus kepada pengadaan barang saja. Padahal menurutnya akan mubazir jika anggaran yang dikeluarkan untuk PLTS tersebut, namun hanya dapat digunakan beberapa tahun saja. Lalu PLTS akhirnya rusak karena pemeliharaannya tidak diperhatikan.

“Harapannya jangan sampai tunggu rusak, itu kan besar biaya pengadaannya. Kalau sudah rusak ya harus pengadaan yang baru lagi, kan sayang,” sambungnya.

Dia pun turut menyampaikan rasa prihatin kepada warga Tihi-tihi yang mengalami kelangkaan listrik. Dirinya mengaku sempat merasakan betapa susahnya kondisi di Tihi-tihi saat menginap di sana. Dimana warga mengandalkan listrik dari genset yang hanya menyala selama 6 jam, yakni sejak pukul 18.00-23.00 Wita.

Selain itu, dia juga mengimbau Pemkot Bontang agar bekerja sama dengan perusahaan sekitar yang dekat dengan Kampung Tihi-tihi. Seperti Badak LNG, PT Indominco Mandiri, hingga perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Melalui CSR dari perusahaan tersebut agar dapat membantu mengatasi permasalahan kelangkaan listrik di Kampung Tihi-tihi.

Sebagai informasi, untuk mempertahankan performa PLTS maka perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala. Yakni setiap enam bulan sekali oleh tenaga terampil dan berpengalaman. Mengingat sebagian besar komponen PLTS merupakan peralatan bertegangan tinggi yang dapat membahayakan keselamatan manusia jika tidak dioperasikan dengan benar.

[Fjn|Anl|Ads]