Saatnya Anak Muda Bersuara

Foto: Masykur Sarmian. (infokaltim.id/ist).

Oleh: H. Masykur Sarmian.,MM

GENERASI Muda yang  identik dengan digital politik akan menjadi salah satu penentu suara dalam pemilu yang akan kita laksanakan dalam sehari kedepan (14 Februari 2024). Generasi X,  Usia 40-55 tahun, 23,43%, Generasi Millenial, 24-39 tahun,22,96%,  Generasi Z, 8-23 Thn, 23,73%.

Generasi Z mendominasi para pemilih pada Pemilu serentak 2024 di Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah mencapai sekira 35 %  atau satu juta pemilih. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur, Rudiansyah pada Jum’at 09 Februari 2024 menyebutkan jumlah pemilih yang ditetapkan pada Daftar Pemilih Tetap ( DPT) pada Pemilu 2024 secara keseluruhan sebanyak 2,7 juta pemilih.

Berdasarkan data, generasi Z dan generasi milenial di Kaltim menduduki peringkat pertama DPT dengan jumlah sekira satu juta pemilih, disusul generasi di atas 26 tahun sebanyak 670 ribu pemilih.

Literasi Politik Anak Muda

Ditengah serbuan digital politik, maka diperlukan penguatan literasi politik anak muda.  Pertama, Penyadaran kaum muda bahwa saat  ini (5-10 tahun ini) sangat menentukan  arah dan masa depan bangsa  Indonesia, yang juga mempengaruhi  nasib anda dan anak-anak kita semua.

Kedua, orang-orang baik, yang berkualitas, yang total bekerja untuk kepentingan rakyat harus  masuk dalam arena politik praktis,  selain menjadi para pebisnis yang  sukses, tantara, polisi, birokrat dan lain-lain.

Ketiga, memahami dengan baik sistem pemilu, dan  tahu cara memenangkannya. Pada saat sekarang bisa jadi anakmuda belum masuk ke politik praktis, maka diperlukan edukasi dan keberpihakan anakmuda untuk memilih siapa wakilnya dilembaga legislatif yang total membela rakyat dan akan totalitas menyuarakan hak-hak anakmuda, menyuarakan terjaminnya kelangsungan Pendidikan, terjaminnya akses kehidupan yang sehat dan lainnya.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri Pemilu juga dihantui bayangan adanya sikap apatis atau golput. Politisasi sara dan politik transaksional masih menjadi cara kerdil meraih suara. Kampanye hitam dan menebar berita hoax pun masih dianggap sebagai cara ampuh menenggelamkan rival lainnya.

Maka anakmuda harus berpartisiapasi aktif, terlibat aktif dalam   mengasah feeling dan ‘the art of politic’ (seni berpolitik  praktis, bersaing, negosiasi, bargaining, komunikasi, Pemilu menjadi ajang anakmuda tampil, menjadi penyumbang suara dan keberpihakan pada wakil rakyat yang akan duduk di parlemen.

Sebagai orang yang ikut bertanggung jawab pada masa depan Generasi Muda kami siap menjadi kanal politik anak muda dengan terjun langsung dan atau kolaborasi lewat berbagai Agenda prioritas yang memberikan dukungan riel bagi peningkatan kapasitas mereka yang meliputi spiritual, emosional, intelektual dan fisik agar mereka memiliki skill yang memadai sebagai bekal masa depannya.

Samarinda, 13 Februari 2024