Setiap Hujan Samarinda Terus Dilanda Banjir, Novan: Pemkot Harus Bangun Tabungan Air di Hulunya

Politikus Fraksi Golkar DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie. (Infokaltim.id/Suhardi).

Infokaltim.id, Samarinda- Samarinda memang terkenal kota yang kerap dilanda banjir, sampai saat ini belum ada solusi yang ditawarkan oleh Wali Kota.

Setiap periodeisasi pergantian Wali Kota membawa segudang visi misi namun hanya sebatas tulisan dan alat kampanye untuk menarik simpati pemilih.

Arah kebijakan pembangunan pun tidak berdampak signifikan dalam penanganan dan pengurangan banjir.

Misalkan pembangunan drainase hingga diperlebar dan pembuatan folder namun tidak terbukti efektif meminimalisir banjir.

Permasalahan tersebut membuat Politikus Fraksi Golkar DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie angkat bicara.

Dia menyarankan kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun agar fokus melakukan pembangunan di hulu bukan di hilir.

“Harusnya arah pembangunan itu, tuntaskan dulu masalah sebab timbul banjir,” ungkap Novan, di Gedung DPRD Samarinda, Kamis (28/10/2021).

Menurutnya, pembangunan tabungan-tabungan air di hulu sangat efektif untuk mengurangi aliran air ke hilir.

“Kalau itu dibangun, tentunya air itu tidak serta merta mengalir ke hilir, tapi mengalir bertahap melalui tabungan air itu,” sebutnya.

Sehingga aliran air akibat curah hujan tinggi itu, dikatakan Novan bakal berkurang saat mengalir ke pusat kota. Karena sudah terkantongi dengan tabungan air yang sudah dibangun.

Sekreteris Komisi III DPRD Samarinda tersebut menilai, hal ini salah satu strategi penanganan banjir tidak terjadi lagi di pusat kota. Karena sudah tertampung dengan baik.

“Itu arah pembangunan jangka menengah di hulu, kalau di hilir Pemkot harus aktif mengeruk sedimentasi di drainase,” sebutnya.

Selain itu, normalisai sungai-sungai di Samarinda pun harus rutin dilakukan instansi terkait. Begitupun disebutkan Novan, bahws Waduk atau folder juga harus diangkat endapan materialnya.

“Bendungan Benangga juga harus dikerok sedimentasinya. Kalau tidak dikerok, yang jelas dangkal, akibatnya daya tampung air sedikit, pasti banjir lagi di pusat kota,” tutup Novan.

[Sdh | Ads]