Tenaga Guru TPA di Kutim Bakal Diberikan Kesejahteraan BPJS, Bakal di Urus Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan hingga Insentif Ditambahkan

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman saat memberikan apresiasi dan penghargaan para tenaga pengajar TPA di Kutim. (infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Merajut Ikhsan, Menata Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua, merupakan tema yang pas, dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Seiring upaya penyelenggaraan pendidikan keagamaan, untuk menyongsong generasi Indonesia emas 2045. Mendukung hal itu, dilaksanakan Sosialisasi Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) untuk zona kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Teluk Pandan dan Rantau Pulung. Kegiatan berlangsung di Hotel Royal Victoria pada Rabu (08/11/2023).

Saat acara, Bupati Ardiansyah Sulaiman meminta guru-guru TK/TPA, untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam menyampaikan perihal terbaik yakni pendidikan agama Islam.

“Terutama pesan-pesan yang ada dalam Al-Qur’an. Itu tandanya menjadi guru TK/TPA bukan hanya sekadar citra, tetapi bagaimana mengajarkan anak mulai dari membaca iqra hingga Al-Qur’an. Anak kita terus tumbuh dan berkembang, untuk itu harus didampingi dengan keimanan yang kuat. Terlebih salah-satu rukun iman adalah percaya pada kitab Al-Qur’an,” jelas Bupati.

Pemerintah Kabupaten tetap mendampingi dengan kemampuan fiskalnya, untuk memberikan insentif bagi guru TK/TPA. Ditambahkan pemimpin nomor satu di Kutim tersebut, bahwa dirinya telah memerintahkan Kepala Dinas Sosial untuk mengecek apakah ada atau tidak program BPJS untuk tenaga kerja rentan.

“Itu salah satunya, (perhatian pemerintah untuk) mereka yang guru-guru TK/TPA. Namun saya belum mendapatkan laporan, tetapi tetap saya perintahkan. Kenapa demikian? Karena Program BPJS Ketenagakerjaan Rentan mengacu pada warga-warga kita yang memang (dihadapkan pada) ketidakpastian dalam menghidupi kesehariannya yang bertumpu pada ini (mengajar ngaji, red) saja,” ungkap Bupati Kutim penuh perhatian.

Apalagi seperti yang diketahui bersama, BPJS untuk nelayan telah ada. Pelaku UMKM dapat pula dimasukan pada program BPJS. Untuk itulah Bupati meminta agar Kadinsos mengecek hal ini ke BPJS Ketenagakerjaan. Termasuk mendata dan berkomunikasi dengan guru-guru TK/TPA, bersama dengan Kabag Kesra mengenai perihal ini.

“Memang tidak untuk semuanya, tetapi bagi mereka-mereka yang hanya itu saja hasil pendapatan (mengajar ngaji, red) sehari-harinya. Terlebih jika suami istri sama-sama guru TK/TPA, tentu mereka inilah yang disasar program BPJS Rentan.

Selanjutnya Pemkab Kutim akan meningkatkan program terkait Al-Qur’an. Tidak hanya di TK/TPA melalui Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), namun juga di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk membuat program tersendiri terkait Al-Qur’an. Dia berharap program tersebut berjalan di tahun 2024 mendatang. Berkaca dahulu saat Ardiansyah memimpin bersama Bupati Isran Noor, ada program “Magrib Mengaji”.

Program mengaji yang semula informal, maka kedepannya akan menjadi formal lewat sekolah-sekolah yang dikelola lewat APBD Kutim melalui Disdikbud.

“Karena betapa pentingnya Al-Qur’an mengantarkan anak-anak kita ke depan, namun yang mengajar sekarang usia 40, 50, hingga 60 tahun. Sementara yang diajari berusia 10 hingga 15 tahun. Ketika kita tidak ada lagi (meninggal dunia), siapa yang melanjutkannya kalau bukan mereka-mereka,” ujar Bupati sembari menyalakan semangat juang guru-guru TK/TPA.

Sementara itu, Kabag Kesra Setkab Kutim Sahman menyebutkan bahwa guru TK/TPA penerima insentif di Kutim pada 2023, sebanyak 2.517 orang. Dengan jumlah dana insentif perbulannya untuk masing-masing orang sebesar Rp850 ribu.

“Tujuan kegiatan ini yang pertama untuk silaturahmi, lalu yang kedua untuk memudahkan pengumpulan atau penginputan data-data seluruh guru. Termasuk pula data EMIS, yakni aplikasi yang terbubung langsung dengan database Kementerian Agama Pusat,” tambahnya.

[Hms|Ain|Anl|Ads]