Infokaltim.id, PPU– Dalam rangka melestarikan budaya lokal dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahasa dan tradisi mereka, Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jamaluddin menyoroti pentingnya peran Dinas Pendidikan (Disdik) PPU untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi tenaga pengajar Bahasa Daerah seperti Dayak dan Paser. Menurutnya, dukungan terhadap SDM guru bahasa daerah sangat krusial dalam upaya melestarikan budaya lokal.
Jamaluddin menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dengan menggunakan istilah figuratif untuk menunjukkan pentingnya lingkungan pendidikan yang mendukung. “Kalau itu memang perlu dilakukan, sudah pasti kita akan support penuh seperti akuarium yang memberikan dukungan lingkungan bagi isinya,” ujar Jamaluddin, Jum’at (11/10/2024).
Tahun ini, Kabupaten PPU menerima kuota 142 formasi guru dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024. Meski begitu, Jamaluddin mengungkapkan bahwa masih ada kekurangan ratusan tenaga pengajar, khususnya untuk mata pelajaran bahasa daerah yang perlu menjadi prioritas. Ia berharap Disdik PPU segera mengambil langkah untuk mengatasi kekurangan ini demi menjaga keberlangsungan pendidikan bahasa daerah.
Lebih lanjut, bahasa Dayak Paser telah menjadi bagian dari kurikulum lokal melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pelestarian dan Perlindungan Adat Paser. Menurut Jamaluddin, integrasi bahasa daerah dalam kurikulum ini adalah langkah positif, tetapi ia menekankan bahwa perlu ada penyesuaian yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan pendidikan di lapangan.
“Kita harus memastikan bahwa kurikulum bahasa daerah tidak hanya ada di atas kertas tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata di kelas,” kata Jamaluddin. Menurutnya, optimalisasi pembelajaran bahasa daerah akan membantu siswa lebih mengenal dan menghargai warisan budaya yang mereka miliki.
Jamaluddin juga berharap agar Disdik PPU dapat menyediakan lebih banyak tenaga pengajar yang kompeten di bidang bahasa daerah. “Kehadiran guru bahasa daerah sangat penting, tidak hanya untuk pembelajaran bahasa, tetapi juga sebagai jembatan bagi siswa untuk lebih mengenal sejarah dan budaya daerah,” tandasnya.
Dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD diharapkan dapat mempercepat upaya penambahan jumlah guru bahasa daerah di PPU. Dengan demikian, generasi muda di PPU diharapkan dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka dengan lebih mendalam dan memastikan keberlanjutan budaya lokal di tengah perkembangan zaman.
[tsm|anl|ads]