Presiden Prabowo ke India, Perkuat Kerjasama Bidang Digital hingga Kesehatan

Presiden Prabowo Subianto saat bersama Perdana Menteri India, Narendra Damodardas Modi. (infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id- Presiden RI, Prabowo Subianto, menerima jajar kehormatan dalam upacara penyambutan kenegaraan di Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan, New Delhi, pada Sabtu (25/01/2014). Kehadirannya disambut oleh Presiden India, Droupadi Murmu, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Upacara ini diiringi 21 tembakan meriam serta penghormatan dari pasukan kehormatan. Sejumlah menteri dari kedua negara turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas undangan tersebut dan menegaskan hubungan erat antara Indonesia dan India. “Kami tidak akan melupakan dukungan India dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ini adalah kehormatan besar bagi saya,” ungkapnya.

Presiden Prabowo juga mengadakan pertemuan resmi dengan PM Modi di kediaman kenegaraan India, Hyderabad House. Diskusi antara kedua pemimpin berlangsung intensif dan terbuka, membahas berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, energi, digital, keamanan, serta kecerdasan buatan (AI).

“Saya telah memberikan arahan kepada tim saya untuk mempercepat, memperlancar, memangkas birokrasi, mengurangi regulasi yang berlebihan, dan menempatkan kepentingan bilateral bersama antara India dan Indonesia sebagai prioritas utama,” ujar Presiden Prabowo.

Selain itu, Indonesia baru saja meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan dengan India. Dalam sektor pendidikan, Presiden Prabowo mengapresiasi meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia di India dan mendorong pembukaan lembaga pendidikan India di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, lima Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, obat tradisional, digital, keamanan maritim, dan kebudayaan. MoU ini diharapkan menjadi landasan kokoh bagi pengembangan hubungan bilateral yang lebih erat.

Presiden Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas dukungan India terhadap keanggotaan permanen Indonesia di BRICS. “Kami yakin kerja sama ini akan bermanfaat bagi stabilitas global dan kerja sama regional,” tegasnya.

Kunjungan kenegaraan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral Indonesia-India, tetapi juga memperkuat posisi strategis kedua negara dalam menghadapi tantangan global.

Presiden Prabowo turut menyampaikan ucapan selamat kepada India yang memperingati Hari Republik ke-76. Ia menekankan bahwa parade Hari Republik India kali ini merupakan pertama kalinya kontingen militer Indonesia mengikuti parade militer di luar negeri.

“Kepada seluruh masyarakat India, semoga kesejahteraan dan kesuksesan selalu menyertai India. Indonesia menganggap India sebagai teman lama. Dalam perjuangan kemerdekaan kita, sejarah memberitahu kita bahwa India adalah salah satu pendukung kuat perjuangan kemerdekaan kita,” ucap Presiden Prabowo.

Setelah menghadiri upacara resmi di Istana Rashtrapati Bhavan, Presiden Prabowo memberikan penghormatan kepada Mahatma Gandhi, salah satu tokoh terbesar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India, di Rajghat Memorial. Presiden Prabowo meletakkan karangan bunga, menaburkan bunga di makam Gandhi, dan melakukan satu menit hening untuk mengenang Bapak Bangsa India tersebut.

Dalam buku tamu, Presiden Prabowo menulis, “Mahatma Gandhi is a great leader, a great teacher, a great inspiration for all humanity. He has been my inspiration in the light for justice, freedom, and human dignity. May his sail be at rest, and may his teaching remain eternal.”

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Mahatma Gandhi adalah pemimpin yang hebat, guru yang hebat, inspirasi yang hebat bagi seluruh manusia. Dia telah menjadi inspirasi saya yang memberikan terang dalam keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Semoga ia bersemayam dengan tenang, dan semoga ajarannya tetap abadi.

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid; serta Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

[ksp|anl]