Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi Lulusan, Lembaga AIK MKDU UMKT Gelar Baitul Arqom bagi Mahasiswa Multikultural

Suasana pelaksanaan Baitul Arqom Multikultural yang digelar Lembaga IAK MKDU UMKT. Sekretaris IAK MKDU UMKT, Fitroh Asriyadi (ketiga dari kanan atas) saat memberikan pembekalan kepada sejumlah mahasiswa purna studi di Kampus UMKT. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Salah satu kewajiban bagi mahasiswa yang telah lulus pada kampus-kampus milik Muhammadiyah adalah mengikut Baitul Arqom.

Hal itu menjadi sebuah keharusan yang perlu diikuti setiap mahasiswa sebagai upaya kampus milik Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan dalam memahami dan menginternalisasikan kemuhammadiyahan dan al-Islam untuk diwujudkan secara realitas kehidupan bagi lulusan.

Baitul Arqom itu rutin dilakukan salah satu kampus yang berada di Benua Etam yaitu melalui lembaga AIK MKDU Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Pihak AIK MKDU UMKT tidak hanya menggelar Baitul Arqom pada mahasiswa lulusan Islam saja, namun pihaknya juga rutin menggelar Baitul Arqom kepada mahasiswa purna studi bagi non muslim yang disebut Baitul Arqom Multikultural.

Sekretaris Lembaga AIK MKDU UMKT, Fitroh Asriyadi menyebutkan saat ini pihaknya tengah menyelenggarakan Baitul Arqom Multikultural bagi lulusan.

“Selama 2 hari akan Baitul Arqom Multikultural dilaksanakan dengan sejumlah materi yang akan dibekalkan kepada mahasiswa lulusan itu,” ungkap Fitroh, Jum’at (30/09/2022).

Fitroh menjelaskan, tujuan dilaksanakan Baitul Arqom bagi mahasiswa purna studi sebagai bentuk komitmen Lembaga AIK MKDU UMKT untuk memberikan pembekalan kepada lulusan baik dari segi keilmuan sesuai jurusan maupun tentang Muhammadiyah.

“Kami tidak ingin meluluskan mahasiswa yang berkepribadian yang individual, tapi mencetak pribadi-pribadi yang mampu mengimplementasikan cita-cita Muhammadiyah bagi kehidupan keluarga hingga masyarakat sosial secara umum,” terangnya.

Menggenalkan kembali tentang organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan yang harus dipahami seluruh mahasiswa yang sedang mengakhiri masa studinya. Kata Fitroh, hal itu dilakukan agar mahasiswa dapat mencintai Muhammadiyah.

“Banyak mahasiswa non muslim yang sukses dan mencintai kampus-kampus Muhammadiyah sebagai wadah studinya, misalkan Universitas Muhammadiyah Sorong 65% mahasiswanya non muslim,” tuturnya.

Lanjut, Fitroh, ini bukti bahwa gerakan Muhammadiyah dalam sektor pendidikan sosial yang terus berkembang menyentuh bagi seluruh manusia di muka bumi Indonesia bahkan dunia internasional.

Sejumlah materi pun akan dibekalkan kepada mahasiswa lulusan multikultural melalui Baitul Arqom tersebut. Salah satunya tentang mata keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah (MKCH) yang berisi tentang visi misi dan tujuan organisasi Muhammadiyah, perbedaan Muhammadiyah dengan organisasi lain dan nilai dasar yang menjadi pedoman gerakan dan perjuangan Muhammadiyah.

“Maka hal ini penting disampaikan kepada mahasiswa multikultural tentang muamalah, agar mahasiswa mampu memiliki sikap yang toleransi terhadap semua perbedaan yang ada dalam kehidupan,” pungkasnya.

Dia mengharapkan agar seluruh mahasiswa lulusan yang sudah mengikuti Baitul Arqom dapat mengaplikasikan nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, agama nusa dan bangsa ini.

Lembaga AIK MKDU UMKT juga berkerjasama dengan MPK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim untuk melaksanakan Baitul Arqom lulusan secara bertahap hingga 8 gelombang dengan total mahasiswa 1100 orang diakhiri dengan Baitul Arqom Multikultural.

[*Ard]