DPPKB Launching Sekolah Siaga Kependudukan, Tujuh Sekolah jadi Pilot Project

Suasana foto bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutim, pemerintah daerah membentuk tujuh Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) yang akan menjadi pilot project (percontohan) bagi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kutim. Pembentukan SKK tersebut dilaunching oleh Bupat Ardinasyah Sulaiman. (infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Sangatta- Demi menciptakan generasi penerus yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus mendorong seluruh lintas sektor, untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan sumber daya mansuia (SDM). Yakni, SDM yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan masyarakat di sekitarnya, memiliki integritas moral, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai, serta memiliki semangat untuk belajar dan terus berinovasi.

Melalui perangkat daerah (PD) teknisnya, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutim, pemerintah daerah membentuk tujuh Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) yang akan menjadi pilot project (percontohan) bagi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kutim. Pembentukan SKK tersebut dilaunching oleh Bupat Ardinasyah Sulaiman, melalui Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra), Poniso Suryo Renggono di Café Teras Belad, Kecamatan Sangatta Selatan, Senin (06/11/2023).

Kegiatan yang juga dirangkai dengan sosialisasi SKK itu juga turut dihadiri oleh, Plt Kepala DPPKB Kutim Ronny Bonar H Siburian, Ketua TP PKK Kabupaten Siti Robiah Sulaiman, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Narasumber dari Samarinda 60 kepala Sekolah setingkat SD dan SMP serta undangan lainya.

Dalam kesempatan itu, Asisten Pemkesra Poniso Suryo Renggono mengatakan, SSK merupakan pelaksanaan program Bangga Kencana dalam upaya pengendalian penduduk menuju keluarga yang sejahtera, hidup yang terencana, tidak stunting, dan menjadi orang yang berkualitas.

“Kependudukan merupakan masalah bersama yang membutuhkan kepedulian dari semua pihak,” ujarnya.

Lebih jauh, Pria yang juga pernah bertugas di BKKBN Kaltim ini menyebut, pelaksanaan pendidikan kependudukan melalui jalur formal merupakan strategi yang sangat efektif, guna mengedukasi generasi muda sejak dini. Dan sekolah merupakan wahana yang tepat, untuk mensosialisasikan masalah kependudukan. Apalagi sekolah dianggap satu-satunya agen perubahan (agent of change) secara formal di Indonesia.

“Sedangkan guru memiliki peran strategis dalam membentuk dan mengembangkan wawasan dan karakter peserta didik. Bagaimana mereka berperan dan berperilaku sesuai dengan wawasan kependudukan, dapat memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu kependudukan, mengetahui masalah dan upaya dalam mengatasinya,” bebernya.

Dengan digulirkannya program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), Poniso berharap, bisa menjadi inspirasi bagi para siswa/siswi dalam menambah wawasan pengetahuan tentang kependudukan. Di samping itu, juga dapat dijadikan sebagai pusat informasi dan konseling bagi para murid, sehingga yang terbentuk akan mewujudkan remaja-remaja yang bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama dan norma social.

Sebelumnya, Plt Kepala DPPKB Kutim Ronny Bonar H Siburian mengatakan, SKK sendiri merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaaan materi pembelajaran. Dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik dan juga sebagai upaya pembentukan generasi sejahtera. Adapun sekolah yang menjadi pilot project SKK adalah SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 5 Sangatta Utara serta SDN 001, SDN 002 dan SDN 005 Sangatta Utara

“Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 orang yang berasal dari 60 diantaranya merupakan kepala sekolah setingkat SD dan SMP dari Kecamatan Sangatta Utara, Kaliorang, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Bengalon, serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB),” ujarnya.

[Hms|Air|Anl|Ads]