DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Inflasi dengan Distribusikan Bansos

Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Anwar Hakim. (Infokaltim.id/Ard).

Infokaltim.id, Samarinda- Salah satu arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada seluruh kepala daerah agar tidak henti-hentinya untuk menekan terjadinya inflasi di daerahnya.

Diantaranya Kota Samarinda, melalui rapat koordinasi Kemendagri pada Senin 27 Maret 2023 itu agar salah satu instrumen menekan inflasi adalah pemerintah daerah menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang tergolong kurang mampu.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Anwar Hakim menyebutkan dalam APBD 2023 ini sebanyak Rp16,5 miliar memang dianggarkan untuk bansos sebagai upaya menekan inflasi yang terjadi di Kota Tepian.

“Karena kita angka kemiskinan di Samarinda terbilang tinggi, maka ada anggaran bansos itu disediakan, mungkin sudah disalurkan ke masyarakat,” tuturnya, di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (29/03/2023).

Bahkan, disebutkan Deni, draiver ojek online juga masuk dalam penerima bansos itu. Begitu juga bantuan bagi pelaku usaha melalui kredit usaha rakyat sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi sehingga tingkatkan kesejahteraannya meningkat.

Dia mengakui resesi dunia termasuk perang antara Ukraina dan Rusia termasuk menjadi ancaman perekonomi dunia, termasuk Indoensia juga berimbas, inflasi memang terbilang masih tinggi, jika ada arahan demikian diharapkan juga selain bansos Pemkot Samarinda yang sudah dianggaran segera diselesaikan.

“Kita berharapa juga ada bansos dari pemerintah pusat ke daerah supaya bisa terasa dampaknya,” pungkasnya.

Politikus Gerindra itu bakal memastikan lagi ke Dinas Sosial (Dinsos) apakah bansos itu sudah disalurkan kepada masyarakat.

Dirinya mengharapkan bansos diserahkan guna manfaat dan tepat sasaran. Begitu juga penerima bansos memanfaatkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Memang ada penerima bansos yang tidak tepat menggunakan bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tapi membelanjakan barang yang tidak sesuai kebutuhannya,” ujarnya.

[Ard | Ads]